Show simple item record

dc.contributor.advisorBINORIANG, DINASTI PUDANG
dc.contributor.authorIRAWAN, ADHY
dc.date.accessioned2020-02-28T03:29:22Z
dc.date.available2020-02-28T03:29:22Z
dc.date.issued2019-05-29
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/32115
dc.descriptionLatar Belakang : Asam urat menjadi salah satu penyakit tidak menular yang dapat menimbulkan peradangan pada sendi, hal ini disebabkan oleh makanan yang memiliki kadar purin yang tinggi. Asam urat juga bisa disebut sebagai penyakit inflamasi yang ditandai dengan adanya penumpukan kristal monosodium di persendian. Tujuan Penelitian : Mengetahui factor risiko yang menyebabkan terjadinya penyakit asam urat di Dusun Kalirandu Kasihan Bantul Yogyakarta. Metode Penelitian : kuantitatif non-eksperimen dengan rancangan penelitian deskritif jenis survey dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Subjek penelitian ini 88 orang lansia di dusun kalirandu. Teknik analisis yang digunakan adalah univariat Hasil penelitian : Hasil penelitian ini menunjukan 88 responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini, sub variabel nutrisi sebanyak 64 (72,7%) yang berisiko mengalami penyakit asam urat, selanjutnya diikuti oleh aktivitas fisik (olahraga) (46,6%), konsumsi alkohol (13,6%), Obesitas (10,2%). Kesimpulan : Nutrisi dan aktivitas fisik (olahraga) menjadi faktor risiko tertinggi terjadi penyakit asam urat di Dusun Kaliranduen_US
dc.description.abstractBackground: Gout is one of the non-communicable diseases that attack arthritis, this is caused by foods that have high levels of purine. Uric acid can also be called an inflammatory disease characterized by the accumulation of monosodium crystals in joints. Research Objective: To find out the risk factors that cause gout in Kalirandu Kasihan Hamlet, Bantul, Yogyakarta. Research Methods: quantitative non-experiment with descriptive survey type design using a cross-sectional approach. The subjects of this study were 88 elderly people in the hamlet of Kalirandu. The analysis technique used is univariat Results: The results of this study showed 88 respondents who participated in this study, sub variable nutrition 64 (72.7%) were at risk of developing gout, followed by physical activity (exercise) (46.6%), alcohol consumption (13 , 6%), Obesity (10.2%). Conclusion: Nutrition and physical activity (exercise) are highest risk factors for gout in Kalirandu Hamleten_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectGout, risk factors for gout, Uric acid diseasesen_US
dc.titleIDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO PENYAKIT GOUT YANG DAPAT DIUBAH PADA LANSIA DI PADUKUHAN KALIRANDU, BANGUNJIWO, KASIHAN BANTUL, YOGYAKARTAen_US
dc.typeThesis SKR FKIK 468en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record