dc.contributor.advisor | ARSITO, PUGUH NOVI | |
dc.contributor.author | RAMDANIAH, SITI LATHIFAH | |
dc.date.accessioned | 2020-02-28T07:01:32Z | |
dc.date.available | 2020-02-28T07:01:32Z | |
dc.date.issued | 2019-07-19 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/32124 | |
dc.description | Etil p-metoksi sinamat (EPMS) merupakan senyawa terbesar kedua yang terkandung dalam kencur (Kaempferia galangal L.) yaitu sebanyak 31,36%. EPMS dilaporkan memiliki efek sebagai anti diare. Reseptor histamin juga berperan dalam merangsang otot polos dan melebarkan permeabilitas sehingga menimbulkan efek muntah dan diare. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemberian EPMS dari Kaempferia galangal L. terhadap reseptor histamin H1 dan aktivitas antagonisme pada ileum marmut terisolasi serta nilai afinitas EPMS dari hasil docking molecular.
Metode maserasi digunakan untuk mendapatkan ekstrak kencur yaitu EPMS. EPMS diidentifikasi menggunakan KLT dengan fase gerak toluene:etil asetat (19:1). Uji aktivitas antagonisme menggunakan organ ileum marmut terisolasi secara in vitro. Penggunaan dosis EPMS sebesar 100 dan 200 μM. Data yang diperoleh berupa persen kontraksi ileum yang diubah menjadi nilai pD2. Nilai pD2 dianalisis secara statistik menggunakan One-way ANOVA kemudian dilanjutkan dengan test LSD dengan taraf kepercayaan 95%. Uji in silico senyawa EPMS terhadap reseptor histamin H1 menggunakan perangkat lunak AutoDock.
Hasil menunjukkan bahwa EPMS memliki aktivitas antagonisme pada reseptor histamin H1 yang ditunjukkan oleh penurunan nilai pD2 yang lebih kecil dari nilai pD2 saat diinduksi agonis histamine. Nilai pD2 EPMS terhadap kontraksi otot polos yang diinduksi agonis pada dosis 100 dan 200 μM mengalami penurunan secara signifikan (p<0,05). Nilai afinitas EPMS dari hasil molecular docking terhadap reseptor histamin H1 adalah sebesar -3,9. | en_US |
dc.description.abstract | Ethyl p-methoxy cinnamate (EPMC) is the second largest compound contained in Kaempferia galangal L., which is 31.36%. EPMC is reported to have an anti-diarrhea effect. Histamine receptors also play a role in stimulating smooth muscle and widening permeability, giving rise to the effects of vomiting and diarrhea. The purpose of this study was to determine the administration of EPMC from Kaempferia galangal L. against H1 histamine receptors and antagonism activity in isolated guinea pigs ileum and EPMC affinity values from the results of molecular docking.
The maceration method is used to obtain Kaempferia galangal L extract, EPMC. EPMC was identified using TLC with the mobile phase toluene : ethyl acetate (19: 1). Antagonism activity test using isolated guinea pig ileum organ in vitro. Use of EPMS doses of 100 and 200 μM. Data obtained in the form of percent contraction of ileum which is converted into pD2 value. The pD2 value was statistically analyzed using One-way ANOVA then continued with the LSD test with a confidence level of 95%. The in silico assay of EPMC compounds on the H1 histamine receptor using AutoDock software.
EPMS shows the antagonism activity of the H1 histamine receptor discussed by a decrease in the value of pD2 which is less than the value of pD2 when histamine agonists are induced. The pD2 EPMS value of smooth muscle contractions induced by agonists at doses of 100 and 200 μM reduced the decrease significantly (p <0.05). The EPMS affinity value from the molecular docking results for the H1 histamine receptor is -3.9 | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | ethyl p-methoxy cinnamate, in silico, in vitro, histamine H1 receptor | en_US |
dc.title | UJI AKTIVITAS ANTAGONISME ETIL P-METOKSI SINAMAT (Kaempferia galangal L) PADA RESEPTOR HISTAMIN H1 ORGAN ILEUM Cavia porcellus TERISOLASI: STUDI IN VITRO DAN IN SILICO | en_US |
dc.type | Thesis SKR FKIK 462 | en_US |