dc.contributor.advisor | UTARI, TITA RATYA | |
dc.contributor.author | HAMIDAH, HAMIDAH | |
dc.date.accessioned | 2020-03-02T01:45:15Z | |
dc.date.available | 2020-03-02T01:45:15Z | |
dc.date.issued | 2019-07-09 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/32166 | |
dc.description | Latar Belakang: Suku Jawa dan suku Melayu memiliki perbedaan ras, bentuk
kepala, bentuk rahang, bentuk wajah, ukuran gigi, pola makan, yang dapat
menyebabkan terjadinya maloklusi.
Tujuan Penelitian: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keparahan
maloklusi dan tingkat kebutuhan perawatan ortodonti pada suku Jawa dan suku
Melayu menggunakan Dental Aestetic Index.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan
desain cross sectional. Penelitian ini terdiri dari dua kelompok, suku Jawa 62
subyek dan Melayu 62 suku. Pengukuran tingkat keparahan maloklusi pada
penelitian ini menggunakan Dental Aestetics Index yang mengukur maloklusi
dengan pengukuran fisik dengan 10 komponen yang hasilnya dapat menentukan
kebutuhan perawatan ortodonti berdasarkan keparahan.
Hasil Penelitian: Hasil menunjukkan nilai tingkat keparahan maloklusi dan
tingkat kebutuhan perawatan ortodontik antara suku Jawa dan suku Melayu
menggunakan Dental Aestetics Index paling tinggi pada kategori maloklusi ringan
dan sedikit membutuhkan perawatan 49.2%. Hasil uji statistik Mann- Whitney U
test dengan hasil uji p=0,002 (p<0,005) yang menunjukkaan adanya perbedaan
bermakna antara kedua suku, dengan nilai rata-rata Dental Aestetics Index suku
Melayu lebih tinggi dibandingkan suku Jawa.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan tingkat keparahan maloklusi dan tingkat
kebutuhan perawatan ortodontik antara suku Jawa dan suku Melayu menggunakan
Dental Aestetic Index, didapatkan hasil suku Melayu lebih tinggi dibandingkan
suku Jawa. | en_US |
dc.description.abstract | Background: Javanese and Malay tribes have different races, head shape, jaw shape,
face shape, tooth size, diet, which can cause malocclusion.
Research Purpose: This study aims to determine the severity of malocclusion and the
level of orthodontic treatment needs in the Javanese and Malay tribes using the Dental
Aestetic Index.
Research Method: The type of research is an observasional analytic with cross sectional
design. this study consist of two group, the Javanese tribe are 62 subjects and the Malay
are tribe 62 subjects. The measurement of malocclusion severity in this study using the
Dental Aestetics Index which measures malocclusion with 10 components physical
measurements. the results can determine orthodontic treatment needs based on severity.
Research result: The results showed that the highest severity of malocclusion and the
level of orthodontic treatment between the Javanese and Malay tribes is found in the
category of mild malocclusion and requiring a little bit orthodontic treatment (49,2 %).
The Mann-Whitney U test results obtained value p = 0.002 (p <0.005) shows a
significant differences between the severity of malocclusion and the level of orthodontic
treatment of the Javanese and Malay tribes. The means value shows that Dental Aestetics
Index of Malay tribe higher than the Javanese.
Conclusion: There are differences in the severity of malocclusion and the level of
orthodontic treatment needs between the Javanese and the Malay tribes using the Dental
Aestetic Index, which results in a higher Malay tribe than the Javanese. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Dental Aestetic Index, Malocclusion, Javanese Tribe, Malay Tribe, Dental Aestetic Index. | en_US |
dc.title | TINGKAT KEPARAHAN MALOKLUSI DAN TINGKAT KEBUTUHAN PERAWATAN ORTODONTIK ANTARA SUKU JAWA DAN SUKU MELAYU MENGGUNAKAN DENTAL AESTETICS INDEX | en_US |
dc.type | Thesis SKR FKIK 460 | en_US |