Show simple item record

dc.contributor.authorSUKAMTA, SUKAMTA
dc.date.accessioned2020-03-03T04:14:12Z
dc.date.available2020-03-03T04:14:12Z
dc.date.issued2013-10
dc.identifier.isbn978-979-8510-61-8,
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/32260
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjelaskan secara kuantitatif terjadinya pola aliran slug yang didefinisikan sebagai inisiasi waterhammer. Analisa dilakukan berdasarkan data profil temperatur pada circumferential pipa. Data tersebut diperoleh melalui eksperimen kondensasi uap di dalam pipa horisontal dengan pendinginan dari luar pipa, di mana uap mengalir pada pipa kondensor (pipa bagian dalam dari pipa annulus) kemudian didinginkan dengan air pendingin yang mengalir pada pipa annulus bagian luar. Dipilihnya cara ini agar penelitian ini semakin mendekati pada kasus nyata yang dapat terjadi di hotleg pipe dari sebuah Pressurized Water Reactor (PWR), dan mengingat kondensasi merupakan proses fisis yang begitu lengkap yang melibatkan fenomena perpindahan kalor dan perpindahan massa secara simultan sehingga banyak faktor mempengaruhinya, misalnya sifat fisis dan kimia uap, sifat embun, dan geometri alat. Untuk memudahkan permasalahan secara teknis maka pendinginan dilakukan dari luar pipa kondensor. Alat pengambilan data terdiri atas pipa anulus bagian dalam dengan bahan tembaga (din = 17.2 mm, do = 19 mm) dengan panjang 1,8 m, sedangkan pipa anulus bagian luar adalah Galvanized Iron Pipe (din = 108.3 mm, do = 114.3 mm) dengan panjang 1,6 m. Termokopel tipe 36 TT OMEGA dengan material chromel (+) and alumel (-) digunakan untuk mendeteksi penyebaran temperatur yang terjadi di sepanjang pipa (L=1,6 m). Peralatan akuisisi data seri RX 40 (OMRON, 20 Channels) digunakan untuk merekam data temperatur dengan sampling rate 5 Hz. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa temperatur tertinggi berada pada posisi 0° (atas), kemudian disusul posisi 90° (samping) dan 180° (bawah), hal ini menunjukkan bahwa uap lebih banyak bersentuhan dengan dinding pipa bagian atas yang kemudian terkondensasi dan jatuh atau mengalir melalui dinding bagian samping sebelum akhirnya jatuh ke bagian bawah. Dengan demikian temperatur terendah berada pada bagian bawah yang sekaligus menunjukkan terjadinya penumpukan kondensat, sehingga tebal atau tipisnya lapisan kondensat ditunjukkan oleh tinggi rendahnya temperatur kondensat bagian bawah. Tebal atau tipisnya kondensat inilah yang berpengaruh terjadinya pola aliran slug yang mampu menginisiasi terjadinya water hammeren_US
dc.publisherFakultas Teknik Universitas Lampungen_US
dc.subjectprofil temperaturen_US
dc.subjectwaterhammeren_US
dc.subjectkondensasi uapen_US
dc.titlePROFIL TEMPERATUR TERHADAP POAIAI CIRCUMFERENTIAL PADA PROSES KONDENSASI UAP DI DALAM PIPA HORIZONTALen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • CONFERENCE
    Berisi artikel ilmiah (bukan sertifikat) yang ditulis oleh dosen pada acara konferensi baik lokal, nasional maupun internasional dengan penyelenggara dari luar UMY, baik sebagai peserta Call for Paper, presenter, narasumber maupun keynote speaker.

Show simple item record