Show simple item record

dc.contributor.advisorHUSEIN, RAHMAWATI
dc.contributor.authorADDINA, RAHMA ZAYYINIL
dc.date.accessioned2020-03-04T03:48:57Z
dc.date.available2020-03-04T03:48:57Z
dc.date.issued2019-09-10
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/32297
dc.descriptionDesa Srimartani merupakan satu diantara 15 desa di Kabupaten Bantul yang berada di wilayah zona merah bahaya longsor. Kejadian longsor di Desa Srimartani terjadi setiap tahun. Selain longsor Desa Srimartani juga memiliki potensi ancaman bencana berupa angin kencang, banjir, gempa bumi, kebakaran lahan, dan erupsi. Pada November 2017 Desa Srimartani resmi ditetapkan menjadi desa tangguh bencana (destana), tujuan dari program desa tangguh bencana adalah menyiapkan desa yang tangguh dan mandiri dalam menghadapi bencana dan memulihkan diri dengan segera. Fokus dari program destana adalah meningkatkan kapasitas pemerintah desa, relawan FPRB, dan masyarakat melalui kegiatan kesiapsiagaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi program desa tangguh bencana di Desa Srimartani Tahun 2017-2018. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif untuk menggambarkan pelaksanaan program desa tangguh bencana di Desa Srimartani. Teori evaluasi yang digunakan pada penelitian ini adalah teori evaluasi program Daniel Stuffleabeam yang terdiri dari empat indikator yaitu context, input, process, dan product. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tujuan yang ditetapkan dalam program destana telah sesuai untuk menjawab permasalahan risiko ancaman bencana yang ada di Desa Srimartani. (2) Input berupa sumber daya manusia, dana, sarana prasarana, peraturan desa tentang penanggulangan bencana, dokumen perencanaan RPB dan rencana kontinjensi longsor, serta integrasi RPB ke dalam rencana kerja pemerintah desa telah dilaksanakan. Dokumen perencanaan yang belum disusun adalah rencana aksi komunitas dan rencana kontinjensi untuk jenis bencana lain. (3) Proses pelaksanaan kegiatan destana telah berjalan walaupun belum berjalan secara optimal. Kendala tersebut terdapat pada persiapan yang kurang maksimal, sejumlah relawan FPRB tidak aktif, belum berjalanya kegiatan monitoring dan evaluasi, serta belum adanya laporan kegiatan dan laporan keuangan program destana sebagai bentuk akuntabilitas. (4) Pelaksanaan program desa tangguh bencana di Desa Srimartani telah menunjukkan hasil dan memberikan dampak kepada sebagian masyarakat. Hasil dari berjalannya program destana diantarnya adalah berjalannya kegiatan peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan relawan seperti sosialisasi, pelatihan, dan simulasi, serta terdapat sistem peringatan dini. Dampak dapat dilihat dari partisipasi masyarakat dalam kegiatan pengurangan risiko bencana dan tanggap darurat.en_US
dc.description.abstractDesa Srimartani merupakan satu diantara 15 desa di Kabupaten Bantul yang berada di wilayah zona merah bahaya longsor. Kejadian longsor di Desa Srimartani terjadi setiap tahun. Selain longsor Desa Srimartani juga memiliki potensi ancaman bencana berupa angin kencang, banjir, gempa bumi, kebakaran lahan, dan erupsi. Pada November 2017 Desa Srimartani resmi ditetapkan menjadi desa tangguh bencana (destana), tujuan dari program desa tangguh bencana adalah menyiapkan desa yang tangguh dan mandiri dalam menghadapi bencana dan memulihkan diri dengan segera. Fokus dari program destana adalah meningkatkan kapasitas pemerintah desa, relawan FPRB, dan masyarakat melalui kegiatan kesiapsiagaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi program desa tangguh bencana di Desa Srimartani Tahun 2017-2018. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif untuk menggambarkan pelaksanaan program desa tangguh bencana di Desa Srimartani. Teori evaluasi yang digunakan pada penelitian ini adalah teori evaluasi program Daniel Stuffleabeam yang terdiri dari empat indikator yaitu context, input, process, dan product. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tujuan yang ditetapkan dalam program destana telah sesuai untuk menjawab permasalahan risiko ancaman bencana yang ada di Desa Srimartani. (2) Input berupa sumber daya manusia, dana, sarana prasarana, peraturan desa tentang penanggulangan bencana, dokumen perencanaan RPB dan rencana kontinjensi longsor, serta integrasi RPB ke dalam rencana kerja pemerintah desa telah dilaksanakan. Dokumen perencanaan yang belum disusun adalah rencana aksi komunitas dan rencana kontinjensi untuk jenis bencana lain. (3) Proses pelaksanaan kegiatan destana telah berjalan walaupun belum berjalan secara optimal. Kendala tersebut terdapat pada persiapan yang kurang maksimal, sejumlah relawan FPRB tidak aktif, belum berjalanya kegiatan monitoring dan evaluasi, serta belum adanya laporan kegiatan dan laporan keuangan program destana sebagai bentuk akuntabilitas. (4) Pelaksanaan program desa tangguh bencana di Desa Srimartani telah menunjukkan hasil dan memberikan dampak kepada sebagian masyarakat. Hasil dari berjalannya program destana diantarnya adalah berjalannya kegiatan peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan relawan seperti sosialisasi, pelatihan, dan simulasi, serta terdapat sistem peringatan dini. Dampak dapat dilihat dari partisipasi masyarakat dalam kegiatan pengurangan risiko bencana dan tanggap darurat.en_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectevaluasi, desa tangguh bencana, kesiapsiagaan, manajemen bencana.en_US
dc.titleEVALUASI PROGRAM DESA TANGGUH BENCANA (DESTANA) DI DESA SRIMARTANI KECAMATAN PIYUNGAN KABUPATEN BANTULen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record