dc.contributor.advisor | ADI ,HARYADI | |
dc.contributor.author | HARDIANTI, MARINTA | |
dc.date.accessioned | 2020-03-09T02:21:26Z | |
dc.date.available | 2020-03-09T02:21:26Z | |
dc.date.issued | 2020-01-11 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/32437 | |
dc.description | Dengan meningkatnya kebutuhan listrik di Indonesia maka dibutuhkan pembangkit listrik yang handal sehingga dibutuhkan sistem pada unit pembangkitan dengan efisiensi yang maksimal. Pada unit pembangkitan listrik terdapat beberapa komponen yang digunakan dalam proses pembangkitan. Besarnya kapasitas energi yang dihasilkan oleh sistem pembangkit dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah efisiensi dari komponen peralatan tersebut seperti kompresor, turbin, dan sistem pada unit Gas Turbine Generator (GTG) 2.2.
PT Indonesia Power Unit Pembangkitan Semarang merupakan salah satu perusahaan pembangkit energi listrik yang mengelola 3 Unit PLTU dan 2 blok PLTGU dengan kapasitas total daya terpasang sebesar 1.313,33 MW. Di PLTGU pada GTG 2.2, sistem ini beroperasi secara terus menerus mulai dari beban dasar, beban menengah hingga beban puncak. Dengan demikian, perlunya dilakukan analisis efisiensi dari operasional sistem pada GTG 2.2 tersebut karena dapat berpengaruh pada penyaluran energi listrik.
Setelah dilakukan perhitungan, dapat disimpulkan hasil perhitungan nilai efisiensi tertinggi dan terendah pada kompresor, turbin, dan sistem GTG 2.2 di PT. Indonesia Power UP Semarang pada saat operasi selama 7 hari secara berturut turut. Efisiensi tertinggi sebesar 92.03%, 83.41%, dan 35.91%. sedangkan efisiensi terendahnya secara berturut-turut sebesar 90.58%, 76.62%, dan 29.82%. Untuk menjaga efisiensi dari operasional sistem dapat tetap meningkat maka diberikan solusi dengan menyeimbangkan penggunaan antara bahan bakar dan udara yang masuk, karena hal tersebut berpengaruh terhadap daya yang dihasilkan. | en_US |
dc.description.abstract | Dengan meningkatnya kebutuhan listrik di Indonesia maka dibutuhkan pembangkit listrik yang handal sehingga dibutuhkan sistem pada unit pembangkitan dengan efisiensi yang maksimal. Pada unit pembangkitan listrik terdapat beberapa komponen yang digunakan dalam proses pembangkitan. Besarnya kapasitas energi yang dihasilkan oleh sistem pembangkit dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah efisiensi dari komponen peralatan tersebut seperti kompresor, turbin, dan sistem pada unit Gas Turbine Generator (GTG) 2.2.
PT Indonesia Power Unit Pembangkitan Semarang merupakan salah satu perusahaan pembangkit energi listrik yang mengelola 3 Unit PLTU dan 2 blok PLTGU dengan kapasitas total daya terpasang sebesar 1.313,33 MW. Di PLTGU pada GTG 2.2, sistem ini beroperasi secara terus menerus mulai dari beban dasar, beban menengah hingga beban puncak. Dengan demikian, perlunya dilakukan analisis efisiensi dari operasional sistem pada GTG 2.2 tersebut karena dapat berpengaruh pada penyaluran energi listrik.
Setelah dilakukan perhitungan, dapat disimpulkan hasil perhitungan nilai efisiensi tertinggi dan terendah pada kompresor, turbin, dan sistem GTG 2.2 di PT. Indonesia Power UP Semarang pada saat operasi selama 7 hari secara berturut turut. Efisiensi tertinggi sebesar 92.03%, 83.41%, dan 35.91%. sedangkan efisiensi terendahnya secara berturut-turut sebesar 90.58%, 76.62%, dan 29.82%. Untuk menjaga efisiensi dari operasional sistem dapat tetap meningkat maka diberikan solusi dengan menyeimbangkan penggunaan antara bahan bakar dan udara yang masuk, karena hal tersebut berpengaruh terhadap daya yang dihasilkan. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Gas Turbine Generator, Efisiensi, Komponen peralatan. | en_US |
dc.title | ANALISIS EFISIENSI OPERASIONAL SISTEM GTG 2.2 PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP (PLTGU) TAMBAK LOROK | en_US |
dc.type | Thesis SKR FT 538 | en_US |