dc.contributor.author | QODIR, ZULY | |
dc.date.accessioned | 2020-03-10T01:57:38Z | |
dc.date.available | 2020-03-10T01:57:38Z | |
dc.date.issued | 2013-07-30 | |
dc.identifier.issn | 19078161 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/32461 | |
dc.description.abstract | Kajian dalam tulisan ini membincangkan persoalan yang sampai hari
ini masih diperdebatkan secara akademik. Terdapat banyak pendapat
mengenai tema radikalisme melalui agama. Sebagian menyatakan
radikalisme adalah bagian dari strategi politik kaum agamis. Sebagian
lagi menyatakan bahwa radikalisme memang didukung oleh doktrindoktrin
keagamaan, selain dalil sosial politik lainnya. Dalam kajian ini
ditunjukkan bahwa salah satu elemen masyarakat yang sangat potensial
dan rentan dengan radikalisasi adalah remaja (kaum muda) yang
dikatakan sebagai youth berumur 16-19 tahun setingkat SMA di Indonesia.
Sekolah adalah arena yang potensial jika didukung oleh modal sosial
yang memadai sehingga menumbuhkan perilaku radikalisme. Tulisan ini
mendasarkan pada kajian literatur dan survei lapangan yang dilakukan
lembaga-lembaga yang memiliki konsentrasi dalam membaca masalah
terorisme di Indonesia. Analisis yang dipergunakan adalah perspektif
sosiologis dengan pendekatan gerakan sosial keagamaan. | en_US |
dc.publisher | MAARIF Institute for Culture and Humanity | en_US |
dc.subject | Radikalisme, Doktrin Keagamaan, Remaja, Sekolah, Perspektif Sosiologis | en_US |
dc.title | PERSPEKTIF SOSIOLOGI TENTANG RADIKALISASI AGAMA KAUM MUDA | en_US |
dc.type | Article | en_US |