Show simple item record

dc.contributor.advisorPRAHASTUTI, NOVARINI
dc.contributor.authorSILVIANA. M, REZA ROZITA
dc.date.accessioned2020-03-12T06:15:06Z
dc.date.available2020-03-12T06:15:06Z
dc.date.issued2019-07-18
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/32485
dc.descriptionPenentuan tipe wajah merupakan salah satu prosedur penting dalam menentukan diagnosis ortodonti walaupun tidak memberikan keterangan secara lengkap mengenai tulang kraniofasial. Analisa tipe wajah dapat memperlihatkan hubungan variasi bagian-bagian wajah sehingga para klinisi lebih mudah untuk mengidentifikasi kemungkinan malrelasi yang terjadi. Keberhasilan suatu perawatan ortodontik dapat dinilai berdasarkan stabilitas hasil perawatan. Salah satu hal yang mempengaruhi stabilitas adalah keberhasilan mempertahankan bentuk lengkung gigi. Perbedaan bentuk dan dimensi lengkung gigi dapat mempengaruhi perawatan secara klinis. Setiap orang memiliki variasi lengkung gigi oleh sebab itu dokter harus memperkirakan besarnya ruang yang tersedia, stabilitas, estetika gigi, prospek pertumbuhan dan perkembangan gigi dalam merawat semua kasus. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan responden seluruh mahasiswa kedokteran gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta angkatan 2015 Suku jawa yang berjumlah 41 orang. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa bentuk wajah Leptoprosop memiliki bentuk lengkung gigi Tappered (Sempit) sebanyak 29 subjek dengan presentase 70,7%. Bentuk wajah Mesoprosop memiliki bentuk lengkung gigi Tappered (Sempit) sebanyak 6 subjek dengan presentase 14,6%.en_US
dc.description.abstractDetermination of facial type is one of the important procedures in determining orthodontic diagnosis even though it does not provide a complete account of the craniofacial bone. Analysis of face type can show the relationship of variations in facial parts so that clinicians are easier to identify the possibility of malrelation that occurs. The success of an orthodontic treatment can be assessed based on the stability of treatment outcomes. One thing that affects stability is the success of maintaining the shape of the dental arch. Differences in the shape and dimensions of dental arches can affect clinical care. Everyone has a variety of dental arches, so doctors must estimate the amount of space available, stability, dental aesthetics, prospects for tooth growth and development in treating all cases. This study was an observational analytic study with respondents from all Muhammadiyah Yogyakarta University dentistry students in the 2015 class of Java tribe totaling 41 people. The results of this study state that the face shape of Leptoprosop has a tappered (narrow) dental arch shape of 29 subjects with a percentage of 70.7%. Mesoprosop's face shape has a tappered (narrow) dental arch as many as 6 subjects with a percentage of 14.6%.en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectOrtodontik, Face Form, Dental Arch Formen_US
dc.titleHUBUNGAN BENTUK WAJAH DENGAN BENTUK LENGKUNG GIGI MAHASISWA KEDOKTERAN GIGI ANGKATAN 2015 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.title.alternative(Kajian Pada Suku Jawa)en_US
dc.typeThesis SKR FKIK 525en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record