Show simple item record

dc.contributor.authorYUDHANTO, FERRIAWAN
dc.contributor.authorWISNUJATI, ANDIKA
dc.date.accessioned2016-09-28T06:44:30Z
dc.date.available2016-09-28T06:44:30Z
dc.date.issued2015-04
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/3248
dc.descriptionSisal (agave sisalana) adalah salah satu tanaman tropis tahunan (tropical plant) dan secara periodik diambil seratnya yang berasal dari daun (leaf fiber) oleh petani serat. Tanaman ini tumbuh baik pada kondisi tanah kering dan berbatu seperti di Sumenep, Madura, Indonesia. Serat ini banyak digunakan untuk tali temali, membuat jaring jala, sapu, keset serta produk kerajinan komersial yang lain karena sifatnya yang kuat, tidak mulur dan tahan terhadap air laut (Sastrosupadi A, 2006). Dalam penelitian awal ini sisal sebagai salah satu serat alam yang jumlahnya berlimpah menarik diteliti dan dikembangkan karena sifatnya yang baik secara mekanis dan fisis untuk rekayasa bahan komposit. Kemampuan matriks membasahi permukaan serat disebut wettability. Salah satu cara untuk mengetahui sifat mampu basah (wettability) adalah dengan cara uji sudut kontak (droplet). Pengukuran sudut kontak (ϴ) adalah salah satu metode yang tepat untuk menentukan kompabilitas antarmuka dua permukaan. Pengaruh alkalisasi dengan perlakuan NaOH dengan kadar 5-20% dilakukan pada serat tunggal untuk melihat kerakteristik topografi (pemetaan permukaan) sifat fisis pada serat tunggal agave sisalana. Karakterisasi secara kuantitatif dan kualitatif ditunjukkan oleh pengujian BET (Brunaeur Emmet Teller) surface area, Pengujian difraksi sinar X-Ray, dan SEM (Scanning Electron Microscopy) untuk analisa permukaan serat tunggal. BET surface area analyzer digunakan untuk menentukan luasan area permukaan serat yang porous akibat perlakuan alkalisasi. Scanning Eletron Microscopy digunakan untuk menganalisa perbandingan secara morphologi serat tanpa dan dengan perlakuan alkalisasi. Perubahan struktur kimia akibat variasi kadar alkali dapat dilihat dari pengujian difraksi sinar x-ray. Kekuatan tarik (Tensile Strength) dan Modulus Elastisitas (Young’s modulus) untuk serat tunggal dengan beban stattic longitudinal loading ditentukan dengan standar ASTM (American Society for Testing Materials) D 3379-75 (Gibson, 1994) merupakan pengujian mekanis untuk melihat pengaruh perlakuan alkali (NaOH) pada serat.en_US
dc.description.abstractSisal (agave sisalana) adalah salah satu tanaman tropis tahunan (tropical plant) dan secara periodik diambil seratnya yang berasal dari daun (leaf fiber) oleh petani serat. Tanaman ini tumbuh baik pada kondisi tanah kering dan berbatu seperti di Sumenep, Madura, Indonesia. Serat ini banyak digunakan untuk tali temali, membuat jaring jala, sapu, keset serta produk kerajinan komersial yang lain karena sifatnya yang kuat, tidak mulur dan tahan terhadap air laut (Sastrosupadi A, 2006). Dalam penelitian awal ini sisal sebagai salah satu serat alam yang jumlahnya berlimpah menarik diteliti dan dikembangkan karena sifatnya yang baik secara mekanis dan fisis untuk rekayasa bahan komposit. Kemampuan matriks membasahi permukaan serat disebut wettability. Salah satu cara untuk mengetahui sifat mampu basah (wettability) adalah dengan cara uji sudut kontak (droplet). Pengukuran sudut kontak (ϴ) adalah salah satu metode yang tepat untuk menentukan kompabilitas antarmuka dua permukaan. Pengaruh alkalisasi dengan perlakuan NaOH dengan kadar 5-20% dilakukan pada serat tunggal untuk melihat kerakteristik topografi (pemetaan permukaan) sifat fisis pada serat tunggal agave sisalana. Karakterisasi secara kuantitatif dan kualitatif ditunjukkan oleh pengujian BET (Brunaeur Emmet Teller) surface area, Pengujian difraksi sinar X-Ray, dan SEM (Scanning Electron Microscopy) untuk analisa permukaan serat tunggal. BET surface area analyzer digunakan untuk menentukan luasan area permukaan serat yang porous akibat perlakuan alkalisasi. Scanning Eletron Microscopy digunakan untuk menganalisa perbandingan secara morphologi serat tanpa dan dengan perlakuan alkalisasi. Perubahan struktur kimia akibat variasi kadar alkali dapat dilihat dari pengujian difraksi sinar x-ray. Kekuatan tarik (Tensile Strength) dan Modulus Elastisitas (Young’s modulus) untuk serat tunggal dengan beban stattic longitudinal loading ditentukan dengan standar ASTM (American Society for Testing Materials) D 3379-75 (Gibson, 1994) merupakan pengujian mekanis untuk melihat pengaruh perlakuan alkali (NaOH) pada serat.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectAGAVE SISALANA, WETABILITY, SIFAT MEKANIKen_US
dc.titleKARAKTERISASI HASIL PERLAKUAN ALKALI TERHADAP TOPOGRAFI PERMUKAAN, KEKUATAN TARIK DAN MODEL PATAHAN SERAT TUNGGAL AGAVE-SISALANA TERHADAP KEMAMPUAN REKAT MATRIKS POLYESTERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record