dc.contributor.advisor | PASRIL, YUSRINI | |
dc.contributor.author | AFLAH, NISRINA MALIKHATUL | |
dc.date.accessioned | 2020-03-12T06:43:43Z | |
dc.date.available | 2020-03-12T06:43:43Z | |
dc.date.issued | 2019-07-26 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/32491 | |
dc.description | Latar belakang: Nekrosis pulpa merupakan suatu keadaan yang menunjukkan
adanya kematian pada pulpa. Bakteri yang teridentifikasi dari saluran akar gigi
nekrosis sebanyak 7 (tujuh) jenis bakteri, yaitu bakteri Acinetobacter calcoaceticus,
P.aeruginosa, Staphylococcus aureus, Proteus vulgaris, K.pneumoniae,
Actinomyces spp, dan Streptococcus spp. Perawatan Saluran Akar (PSA)
merupakan salah satu perawatan endodontik dengan tindakan mengangkat jaringan
pulpa dari kamar pulpa dan saluran akar yang telah terinfeksi. Salah satu bahan
irigasi yang digunakan secara umum yaitu larutan sodium hipoklorit (NaOCl).
Larutan ini mempunyai kelebihan sebagai desinfektan dengan derajat tinggi (high
level desinfectants) karena sangat aktif pada semua bakteri, virus, jamur, parasit,
dan beberapa spora dan mempunyai efek bakterisidal yang efektif terhadap bakteri
gram positif dan bakteri gram negatif. Sarang semut (Myrmecodia pendans) dapat
dijadikan sebagai obat alternatif karena flavonoid berperan secara langsung sebagai
antibiotik dengan mengganggu fungsi dari mikroorganisme bakteri atau virus.
Tujuan penelitian: Untuk mengetahui pengaruh daya antibakteri antara ekstrak
sarang semut (Myrmecodia pendans) khas Papua konsentrasi 15%, 25%, dan 50%
dengan sodium hipoklorit 2,5% terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Desain
penelitian: jenis penelitian eksperimental laboratoris In Vitro dengan metode difusi
sumuran agar pada media TSA. Perhitungan daya antibakteri dengan mengukur
zona radikal menggunakan sliding caliper. Data dianalisis menggunakan uji One
Way Anova dilajutkan uji LSD (Least Significan Different). Hasil penelitian:
terdapat pengaruh daya antibakteri antara ekstrak sarang semut (Myrmecodia
pendans) dengan konsentrasi 15%, 25%, dan 50% dengan sodium hipoklorit 2,5%
terhadap bakteri Staphylococcus aureus, pada ekstrak sarang semut (Myrmecodia
pendans) konsentrasi 50% menunjukkan bahwa daya antibakteri yang diberikan
paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. | en_US |
dc.description.abstract | Abstract: Pulp necrosis is a condition that indicates death of the pulp. Bacteria
identified from necrotic root canals were 7 (seven) types of bacteria, namely
Acinetobacter calcoaceticus, P.aeruginosa, Staphylococcus aureus, Proteus
vulgaris, K. pneumoniae, Actinomyces spp, and Streptococcus spp. Root Canal
Treatment (PSA) is an endodontic treatment by removing pulp tissue from infected
pulp chambers and root canals. One of the commonly used irrigation ingredients is
sodium hypochlorite (NaOCl) solution. This solution has the advantage of being a
high level desinfectants because it is very active in all bacteria, viruses, fungi,
parasites and some spores and has an effective bactericidal effect on gram-positive
bacteria and gram-negative bacteria. Ant nest (Myrmecodia pendans) can be used
as an alternative medicine because flavonoids act directly as antibiotics by
interfering with the function of bacterial or viral microorganisms. Objective: To
determine the effect of antibacterial power between ants (Myrmecodia pendans)
extract special to Papua concentration of 15%, 25%, and 50% with 2.5% sodium
hypochlorite on Staphylococcus aureus bacteria. Research design: In Vitro
laboratory experimental type with agar well diffusion method on TSA media.
Calculation of antibacterial power by measuring the radical zone using a sliding
caliper. Data were analyzed using the One Way Anova test followed by the LSD
(Least Significan Different). test. The results of the study: there are antibacterial
effects between Papua special extracts of ants (Myrmecodia pendans) with a
concentration of 15%, 25%, and 50% with 2.5% sodium hypochlorite on
Staphylococcus aureus bacteria, Papua special extracts of ants (Myrmecodia
pendans) with concentration of 50% a shows that the antibacterial power given is
highest compared to other treatments. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Staphylococcus aureus, Sodium hypochlorite 2,5%, Extract nest ants (Myrmecodia pendans) | en_US |
dc.title | PENGARUH DAYA ANTIBAKTERI ANTARA EKSTRAK SARANG SEMUT (Myrmecodia pendans) KHAS PAPUA DENGAN SODIUM HIPOKLORIT 2,5% TERHADAP Staphylococcus aureus | en_US |
dc.type | Thesis SKR FKIK 404 | en_US |