dc.contributor.advisor | SETIAWAN, AGUS NUGROHO | |
dc.contributor.advisor | ISNAWAN, BAMBANG HERI | |
dc.contributor.author | OCTAVIA, SRI DEVI | |
dc.date.accessioned | 2020-03-14T06:05:56Z | |
dc.date.available | 2020-03-14T06:05:56Z | |
dc.date.issued | 2019-01-20 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/32537 | |
dc.description | Jagung manis (Zea mays saccharate Sturt) umumnya ditanam secara monokultur dengan jarak tanam yang lebar yang menyebabkan gulma tumbuh subur di sekitar pertanaman. Pengendalian gulma kebanyakan dilakukan secara kimiawi yang dampaknya dapat merugikan bagi lingkungan. Salah satu upaya untuk mengurangi dampak negatifnya yaitu secara kultur teknik dengan penerapan sistem pola tanam tumpangsari. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keragaman gulma dan jenis kacang yang efektif dalam menekan pertumbuhan gulma pada tumpangsari. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan percobaan faktor tunggal yang disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan 3 blok sebagai ulangan. Perlakuan yang diujikan adalah jenis kacang yang terdiri atas 5 jenis yaitu kacang tanah, kacang kedelai, kacang merah, kacang tunggak dan kacang hijau, selain itu dilakukan penanaman jagung manis dan kacang secara monokultur sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 33 jenis gulma yang tumbuh pada pertanaman jagung manis+kacang dengan gulma dominan yaitu Cyperus rotundus, Cynodon dactylon, Physallis angulata dan Phyllantus niruri. Keberadaan semua jenis kacang di antara jagung manis pada tumpangsari mampu menekan pertumbuhan gulma dan tidak menurunkan hasil jagung manis. Kemampuan menekan gulma yang paling tinggi yaitu tumpangsari jagung manis+kacang tunggak. | en_US |
dc.description.abstract | Sweet corn (Zea mays saccharate Sturt) is generally cultivated in monoculture with a wide spacing stimulates the increasing of the weeds growth surrounding the maize. Weed control mostly carried chemically which the impact could remain disadvantage to the environment. One of the efforts to reduce the negative impact is culture by applying the intercropping system. The objective of the research was to determine the diversity of weed and types of legumes that are effective to suppress the growth of weeds in intercropping. The research was conducted using a single factor experiment design that was arranged in a randomized completely block design (RCBD) with three blocks as replications. The treatments were five types of legumes i.e groundnut, soybean, kidney bean, cowpea and mungbean, added monoculture of sweet maize and legumes as controls. The results of the research showed that there were 33 species of weeds in intercropping with dominant weeds are Cyperus rotundus, Cynodon dactylon, Physallis angulata and Phyllanhus niruri. The existence of all species of legumes among sweet corn on intercropping can suppress the growth of weeds and not reduce the yield of sweet corn. The highest ability to suppress weeds is intercropping sweet corn+cowpea | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Corn, Polyculture, Legumes, Weed diversity. | en_US |
dc.title | DINAMIKA GULMA PADA TUMPANGSARI JAGUNG MANIS DENGAN BERBAGAI JENIS KACANG | en_US |
dc.type | Thesis SKR FP 469 | en_US |