dc.contributor.advisor | BUDIYANTO, GUNAWAN | |
dc.contributor.advisor | TRISNAWATI, DINA WAHYU | |
dc.contributor.author | AINUNNISA’, AINUNNISA’ | |
dc.date.accessioned | 2020-03-16T01:50:50Z | |
dc.date.available | 2020-03-16T01:50:50Z | |
dc.date.issued | 2020-01-18 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/32549 | |
dc.description | Merapi merupakan gunung api aktif yang berada di perbatasan DIY - Jawa Tengah. Erupsi yang terjadi pada Gunung Merapi telah menyebabkan adanya perubahan terhadap kondisi tanah, maupun vegetasi yang ada di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sebaran vegetasi setelah terjadinya Erupsi tahun 2010 di satuan geomorfik lereng tengah kawasan lereng Selatan Gunung Merapi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yang dianalisis secara deskriptif dan spasial. Analisis yang dilakukan guna mengetahui keanekaragaman vegetasi melalui penentuan nilai kerapatan, frekuensi, dominansi, indeks nilai penting, dan indeks keanekaragaman. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pada satuan geomorfik lereng tengah kawasan Lereng Selatan Gunung Merapi termasuk ke dalam kawasan rawan bencana II dan III yang tersusun atas 33 spesies dengan jumlah individu sebanyak 209 individu. Keanekaragaman spesies paling tinggi berada pada kawasan studi Batur. Spesies yang mendominasi kawasan ini adalah Sengon (Albizia chinensis) yang difungsikan sebagai vegetasi yang mempercepat terjadinya suksesi. Penggunaan Sengon dilakukan karena spesies ini mampu bertahan pada kondisi lahan yang kritis dan juga mampu berikatan dengan bakteri pengikat Nitrogen. Semakin banyak Nitrogen yang terkandung maka proses suksesi akan menjadi semakin cepat. | en_US |
dc.description.abstract | Merapi is an active volcano on the border of DIY - Central Java. The eruption that occurred at Mount Merapi has caused a change in the condition of the soil and vegetation in the surrounding it. This study aims to identify the distribution of vegetation after the 2010 eruption in the geomorphic unit of the middle slope of the southern flank of Mount Merapi. This study used a survey method that is analyzed descriptively and spatially. Analysis conducted to determine vegetation diversity through determination of the value of density, frequency, dominance, important value index, and diversity index. The results of the study showed that in the geomorphic unit on the middle slope of the southern flank of Mount Merapi located in the Disaster-Prone Areas II and III was composed of 33 species with 209 individuals. The highest species diversity is in the Batur study area. The species that dominates this region is Sengon (Albizia chinensis) that function to accelerate the succession because Sengon is the species that able to survive in critical land conditions and is also able to bind with Nitrogen-binding bacteria. The more nitrogen contained, the succession process will be faster. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Mt. Merapi, Erruption, Vegetation Diversity | en_US |
dc.title | ANALISIS VEGETASI DI SATUAN GEOMORFIK LERENG TENGAH KAWASAN LERENG SELATAN GUNUNG MERAPI | en_US |
dc.type | Thesis SKR FP 463 | en_US |