dc.contributor.advisor | | |
dc.contributor.author | HAIDAR, FALKA | |
dc.date.accessioned | 2020-03-18T03:05:36Z | |
dc.date.available | 2020-03-18T03:05:36Z | |
dc.date.issued | 2020-02-05 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/32585 | |
dc.description | This paper attempts to discuss and elaborate the influence of Western feminism on gender equality movement in the Islamic Republic of Iran. The influence of Western feminism can be seen from the existence of act and demand which are produced by gender equality movements such as the efforts to sign the CEDAW Convention in the Khatami era as the evidence of the government's seriousness to end discrimination against women. Moreover, the liberation movement in Ahmadinejad era was the One Million Signatures campaign which demanded the elimination of discriminatory laws against women and a large Green Movement demonstration with the main demand for democratization, where women have an important role as the forefront and create a peaceful image. Lastly, the My Stealthy Freedom campaign voiced freedom to veil. Using gender mainstreaming theory that explains the process of gender integration, this study found that the gender mainstreaming process is carried out by these gender equality movements, not from the government. The state fails to uphold gender mainstreaming given the many interests and allusions between the actors therein, especially from fundamentalist clerical groups. | en_US |
dc.description.abstract | Tulisan ini mencoba mendiskusikan dan mengelaborasikan pengaruh feminsime Barat pada gerakan kesetaraan gender di Republik Islam Iran. Pengaruh feminisme Barat dapat dilihat dari adanya nafas dan tuntutan yang dihasilkan gerakan-gerakan kesetaraan gender seperti upaya penandatanganan Konvensi CEDAW pada era Khatami yang menjadi bukti keseriusan pemerintah untuk mengakhiri diskriminasi pada perempuan. Kemudian adanya gerakan pembebasan pada era Ahmadinejad yaitu kampanye One Million Singatures yang menuntut penghapusan hukum diskriminatif terhadap perempuan dan demonstrasi besar Green Movement dengan tuntutan utama akan demokratisasi, dimana perempuan memiliki peran penting sebagai garda terdepan dan menciptakan citra damai. Terakhir adalah kampanye My Stealthy Freedom yang menyuarakan kebebasan berhijab. Menggunakan teori gender mainstreaming yang menjelaskan proses integrasi gender, penelitian ini menemukan bahwa proses gender mainstreaming justru dilakukan oleh gerakan-gerakan kesetaraan gender tersebut, bukan dari pemerintah. Negara gagal dalam melakukan gender mainstreaming mengingat banyaknya kepentingan dan singgungan antar aktor didalamnya terutama dari kelompok ulama fundamentalis | en_US |
dc.publisher | FISIP UMY | en_US |
dc.subject | WESTERN FEMINISM | en_US |
dc.subject | FEMINISME BARAT | en_US |
dc.subject | GENDER MAINSTREAMING | en_US |
dc.subject | GENDER MAINSTREAMING | en_US |
dc.subject | GENDER EQUALITY MOVEMENT | en_US |
dc.subject | GERAKAN KESETARAAN GENDER | en_US |
dc.subject | CLERICAL GROUPS | en_US |
dc.subject | KELOMPOK ULAMA | en_US |
dc.title | PENGARUH FEMINISME BARAT PADA GERAKAN KESETARAAN GENDER DI REPUBLIK ISLAM IRAN | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FISIP
55 | en_US |