Show simple item record

dc.contributor.authorMeida, Nur Shani
dc.contributor.authorSetyandriana, Yunani
dc.contributor.authorPutri, Briliana
dc.date.accessioned2020-05-08T03:43:27Z
dc.date.available2020-05-08T03:43:27Z
dc.date.issued2019-12-07
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/33180
dc.description.abstractLatar belakang Miopia merupakan salahsatu kelainan refraksi yang paling sering terjadi. Kenaikan derajat miopia dapat menyebabkan kenaikan tekanan intraokuler (TIO), yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya glaukoma. Glaukoma yang terjadi pada miop berhubungan dengan anatomi bola mata. Pada miopia, bola mata penderita akan bertambah panjang sumbunya yang akan menyebabkan peningkatan tekanan intraokuler (TIO).Faktor umur juga berpengaruh meningkatkan tekanan intraokuler. Makin tinggi umur, akan meningkatkan tekanan intraokuler. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan TIO penderita miopia usia dewasa muda dan tua, dan mengetahui pengaruh derajat miopia terhadap TIO. Metode Desain penelitian non eksperimental dengan metode observasional analitik dengan rancangan penelitian studipotonglintang(cross-sectional). Penelitian dilakukan di Klinik Kebumen Eye Centre dan RS Purbowangi Gombong, periode Januari – Juni 2019. Sampel penelitian adalah pasien laki-laki dan wanita penderita miopia derajat ringan , sedang dan berat, berusia dewasa muda (20 – 40 tahun ) sebagai kelompok I dan dewasa tua (40- 60 tahun ) sebagai kelompok II. Kriteria eksklusi pasien tidak ada riwayat trauma, infeksi mata, operasi mata sebelumnya dan pemakaian obat jangka panjang. Penelitian dilakukan dengan wawancara dan pemeriksaan visus, refraksi, segmen anterior mata serta pemeriksaan TIO dengan menggunakan tonometer nonkontak. Data dianalisa dengan menggunakan MannWhitney test. 3 Hasil Sebanyak 114 sampel terkumpul pada penelitian ini. Sebanyak 59 pasien usia dewasa muda dengan rerata umur 28,6 ± 6,1 tahun, terdiri dari 11 pasien laki-laki (18,6%) dan 48 pasien wanita (48%) sebagai kelompok I. Sebanyak 55 pasien dewasa tua dengan rerata umur 47,3 ± 6,1 tahun, yang terdiri dari 16 pasien lakilaki (29,1%) dan 39 pasien wanita (70,9%) sebagai kelompok II.Sebagian besar pasien menderita miop ringan (78% kelompok I dan 63,6% kelompok II)). Tekanan intraokuler kedua kelompok sebagian besar masih dalam batas normal ( dengan nilai rerata TIOOD 14,4 ± 3,4 dan OS 14,59 ± 4,0) pada kelompok I dan (rerata nilai TIO OD 15,47 ± 4,3 dan OS 14,56 ± 4,1) pada kelompok II. Terdapat perbedaan yang bermakna (p <0,05) TIO OD maupun OS pada penderita miop kelompok usia dewasa muda dan tua. Terdapat hubungan yang kuat (r > 0,7 ) antara derajat miop dan TIO pada kedua kelompok. Simpulan Terdapat perbedaan bermakna TIO OD maupun OS penderita miop kelompok usia dewasa muda dan tua. Faktor risiko glaukomatidak ditemukan karena rerata TIO masih dalam batas normal pada kedua kelompok.Terdapat hubungan yang kuat antara derajat miop dan TIO pada kedua kelompok.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjecttekanan intraokuler, miopia, glaukomaen_US
dc.subjecttekanan intraokuler, miopia, glaukomaen_US
dc.titlePERBEDAAN TEKANAN INTRAOKULER (TIO) PENDERITA MIOPIAUSIA DEWASA MUDA DAN TUA SEBAGAI FAKTOR RISIKO PENYAKIT GLAUKOMAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • POSTER
    Berisi poster ilmiah dosen yang dimuat dalam acara konferensi atau seminar lokal, nasional maupun internasional diluar UMY.

Show simple item record