Show simple item record

dc.contributor.authorSukmono, Filosa GIta
dc.date.accessioned2020-05-09T14:29:32Z
dc.date.available2020-05-09T14:29:32Z
dc.date.issued2020-01-11
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/33226
dc.descriptionPenelitian melihat bagaimana proses difusi inovasi kebencanaan di daerah rawan bencana yang meliputi tokoh masyarakat, BNPD dan Media Massaen_US
dc.description.abstractDalam bencana alam, kemajuan teknologi kebencanan telah mampu memprediksi letusan yang akan terjadi ataupun potensi tsunami akibat gempa bumi, bahkan memberikan informasi kebencanaan secara cepat lewat media online. Namun tidak jarang proses informasi kebencanaan secara online tersebut tidak bisa berjalan dengan baik karena ketidaksiapan dan kurang terbiasanya beberapa pihak yang terlibat. Sehingga penelitian ini akan melihat bagaimana proses difusi inovasi mulai dari media massa lokal, Badan Nasional Penanggulanagn Bencana (BNPB) daerah sampai tokoh masyarakat.Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana relasi lembaga pemerintah dalam hal ini BNPB, media massa nasional dan tokoh masyarakat dalam difusi inovasi informasi kebencanaan. Hasil penelitian ini bisa menjadi sebuah rekomendasi kebijakan kepada pihak-pihak terkait tentang Informasi, Bencana dan Kemajuan Teknologi. Penelitian ini menggunakan studi kasus, dengan lokasi penelitian di Nusa Tenggara Barat yang mengalami Gempa Bumi luar biasa di tahun 2018 ini. Hasil penelitian ini menunjukkan kemajuan teknologi telah membawa manusia ke era Revolusi Industri 5.0. Dalam penanganan bencana, teknologi memiliki peran penting. Ketika terjadi bencana gempa bumi yang terjadi di propinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2018, otoritas pemerintah, lembaga bantuan bencana, jurnalis dan masyarakat memanfaatkan teknologi digital berbasis aplikasi percakapan media internet untuk berkoordinasi. Ini menunjukan peran penting teknologi, yang seharusnya bisa lebih banyak memberi kemanfaatan pada manusia. Dalam Revolusi Industri 5.0 teknologi berbasis Internet of Things bisa dimanfaatkan dalam mitigasi bencana. Penyiapan infrastruktur yang berbasis cognitive system menjadi hal yang mutlak dilakukan dalam menyiapkan masyarakat 5.0 yang tersiapkan dengan baik dalam menghadapi bencana melalui mitigasi yang mengintegrasikan human intelligence dan cognitive computing. Ketika integrasi ini tercapai, jatuhnya korban jiwa akibat bencana dapat diminimalisiren_US
dc.description.sponsorshipUniversitas Muhammadiyah Yogyakartaen_US
dc.publisherLP3Men_US
dc.subjectDifusi Inovasi, Tokoh Masyarakat, Revolusi Industri 5.0, BNPBen_US
dc.titleDIFUSI INOVASI INFORMASI KEBENCANAAN SECARA ONLINE PADA MEDIA MASSA, BNPD, TOKOH MASYARAKAT DAN PADA DAERAH RAWAN BENCANA DI NUSA TENGGARA BARATen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record