Show simple item record

dc.contributor.authorHARIYANTO, MUHSIN
dc.date.accessioned2016-09-28T10:42:46Z
dc.date.available2016-09-28T10:42:46Z
dc.date.issued2012-09
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/3323
dc.description.abstractSang Penyabar, itulah predikat yang pantas diberikan kepada Rasulullah s.a.w. . Betapa tidak? Ketika usai perang Uhud, beliau – dengan sangat lembut – menyapa umatnya dengan sapaan yang amat santun, dan seraya berdoa kepada Allah untuk memberi maaf dan ampunan kepada siapa pun yang dianggap oleh pasukan Perang Uhud sebagai biang kekalahan telak melawan musuhnya. Padahal, andaikata – pada saat itu – Rasulullah s.a.w. meluapkan kemarahannya pun semua orang memaklumi. Rasulullah s.a.w. paham bahwa Allah tak pernah melarang siapa pun yang dizalimi untuk membalas kezaliman itu dengan balasan yang sepadan, tetapi memaafkan kepada semua orang yang pernah berbuat zalim kepada dirinya jauh lebih baik nilainya.
dc.publisherSUARA MUHAMMADIYAHen_US
dc.subjectHILMen_US
dc.titleMENUMBUHKAN SIKAP HILMen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record