dc.description.abstract | Perkembangan zaman menuntut manusia untuk dapat menjawab berbagai tantangan masalah yang ada. Era digitalisasi, seperti yang kita sebut sebagai Revolusi Industri 4.0, mengubah semua bentuk kehidupan manusia. Tidak dapat dipungkiri, era digitalisasi telah membantu mengubah tatanan pendidikan saat ini, termasuk Pendidikan Islam (IE). Seiring dengan berjalannya era menuju digitalisasi, degradasi moral semakin lazim. Salah satu upaya untuk mengatasi degradasi moral di lingkungan sekolah adalah dengan menerapkan Social-Emotional Learning (SEL). Generasi Alpha (Gen-A) yang akan mengisi lembaga pendidikan di tingkat Sekolah Dasar untuk beberapa tahun ke depan akan menjadi fokus utama dari diskusi makalah ini. Ini merupakan tantangan bagi lembaga pendidikan, orang tua, dan guru tentang bagaimana menerapkan SEL secara konkret dalam pembelajaran di kelas yang terdiri dari siswa Gen-A, terutama dalam mata pelajaran Pendidikan Islam (IE). Metode penelitian menggunakan penelitian kepustakaan. Dari hasil penelitian ini, kami menemukan bahwa model pengembangan SEL dalam proses pembelajaran di sekolah sebenarnya merupakan bahan refleksi bagi pendidik untuk dapat mencerahkan paradigma berpikir tentang kecerdasan atau keterampilan. Namun, beberapa pembaruan diperlukan untuk pendekatan SEL terkait dengan gaya belajar Gen-A. | en_US |