dc.contributor.advisor | ASTUTI, AGUNG | |
dc.contributor.advisor | MULYONO, MULYONO | |
dc.contributor.author | FEBRYANTO, DICKY | |
dc.date.accessioned | 2020-05-16T02:05:21Z | |
dc.date.available | 2020-05-16T02:05:21Z | |
dc.date.issued | 2020-04-15 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/33567 | |
dc.description | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bentuk inokulum Mikoriza indigenous Gunungkidul terhadap singkong varietas Renek. Penelitian eksperimental di lahan tanah Mediteran, yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) menggunakan rancangan perlakuan faktor tunggal dengan penambahan inokulum Mikoriza indigenous Gunungkidul, yang terdiri dari 4 bentuk yaitu: A. Mikoriza murni; B. Crude inokulum; C. Inokulum Pelet; D. Parameter pengamatan meliputi presentase infeksi Mikoriza pada akar tanaman singkong, jumlah spora, panjang akar, berat segar akar, berat kering akar, poliferasi akar, tinggi tanaman, berat segar tajuk, berat kering tajuk, jumlah daun, luas daun, jumlah umbi per tanaman, panjang singkong, diameter singkong, berat singkong, dan hasil singkong. Hasil penelitian menunjukan Pemberian bentuk inokulum Mikoriza indigenous Gunungkidul tidak berpengaruh beda nyata terhadap perkembangan Mikoriza dan pertumbuhan tanaman serta hasil singkong varieras Renek di tanah Mediteran. Pada parameter persentase infeksi mikoriza, jumlah spora dan luas daun pemberian bentuk inokulum Mikoriza memberikan pengaruh beda nyata dibandingkan dengan tanpa pemberian Mikoriza. Bentuk inokulum Mikoriza terbaik adalah inokulum crude. Hal tersebut dikatenakan pada pembuatan bentuk inokulum Mikoriza crude lebih mudah. | en_US |
dc.description.abstract | A research aims to determine the effect of Gunungkidul indigenous mycorrhizal inoculum on cassava Renek varieties. Experimental research on Mediterranean land, which was compiled in a Complete Randomized Block Design (RCBD) using a single factor treatment design with the addition of an indigenous Gunungkidul mycorrhizal inoculum, consisting of 4 forms, namely: A. Pure mycorrhiza; B. Crude inoculum; C. Pellet inoculum; D. Observation parameters include the percentage of mycorrhizal infections in cassava plant roots, number of spores, root length, root fresh weight, root dry weight, root poliferation, plant height, crown fresh weight, crown dry weight, number of leaves, leaf area, number of tubers per plants, cassava length, cassava diameter, cassava weight, and cassava yield. The results showed that the administration of indigenous Gunungkidul mycorrhizal inoculums had no significant effect on the development of mycorrhizae and plant growth as well as the yield of Renek varieras cassava in Mediterranean soil. In the percentage parameter of mycorrhizal infection, the number of spores and leaf area giving the form of mycorrhizal inoculum gives a significantly different effect compared to without mycorrhizal administration. The best form of mycorrhizae inoculum is crude inoculum. This is patented in making the form of mycorrhizal crude inoculum easier. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Mycorrhizae, inoculum shape Mycorrhizae, Mediterranean soil | en_US |
dc.title | KAJIAN BENTUK INOKULUM MIKORIZA INDIGENOUS GUNUNGKIDUL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SINGKONG VARIETAS RENEK DI TANAH MEDITERAN | en_US |
dc.type | Thesis SKR FP 458 | en_US |