Show simple item record

dc.contributor.authorSetyawati, Ika
dc.contributor.authorMus, Rosdiana
dc.contributor.authorSadewa, Ahmad Hamim
dc.contributor.authorHastuti, Pramudji
dc.contributor.authorPuspasari, Anggelia
dc.contributor.authorMaharani, Citra
dc.date.accessioned2020-05-26T04:06:15Z
dc.date.available2020-05-26T04:06:15Z
dc.date.issued2019-11-01
dc.identifier.issn2580-6874
dc.identifier.otherDOI: https://doi.org/10.22437/jmj.v7i2.8011
dc.identifier.urihttps://online-journal.unja.ac.id/kedokteran/article/view/8011
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/34096
dc.description.abstractLatar belakang:Standar biomarker resistensi insulin adalah HOMA-IR. Pemeriksaan ini relatif mahal dan tidak tersedia sebagai pemeriksaan rutin di Indonesia, sehingga biomarker pengganti diperlukan. Kelebihan lemak tubuh, kadar glukosa dan profil lemak darah merupakan tiga risiko metabolik berkorelasi kuat dengan RI. Studi epidemiologi menunjukkan nilai triglyceride glucose indeks (TyG), visceral adiposity indeks (VAI) dan lipid accumulation product (LAP) erat kaitannya dengan homeostasis model assessment for insulin resistance (HOMA-IR) Penambahan risiko metabolik ketiga (TyG*antropometri) dapat meningkatkan nilai diskriminasi untuk mendeteksi RI. Studi tersebut masih terbatas pada populasi Asia khususnya Indonesia. Tujuan penelitian: untuk mengamati korelasi dan derajat diskriminasi TyG, VAI dan LAP sebagai indeks tunggal maupun kombinasi untuk memprediksi RI pada etnis Jawa di Indonesia. Metode penelitian: potong lintang diikuti oleh 184 subjek. RI didefinisikan sebagai nilai HOMA-IR lebih dari persentil 75 berdasarkan jenis kelamin. Uji korelasi Spearman dan nilai area under curve (AUC) dari kurva receiver operating characteristic (ROC) digunakan untuk menilai kemampuan diskriminasi prediksi RI. Hasil penelitian ini menunjukkan kombinasi indeks memiliki nilai korelasi dan luas AUC yang lebih tinggi daripada indeks tunggal. Indeks LAP memiliki nilai korelasi dan AUC yang lebih tinggi dibandingkan TyG dan VAI. Indeks kombinasi TyG dan antropometri memiliki nilai korelasi dan AUC yang lebih tinggi dibandingkan indeks kombinasi lainnya. Diskriminasi indeks yang dapat diterima untuk memprediksi resistensi insulin dicapai oleh TyG*BMI, TyG*WC, TyG*WtHR, TyG*VF dan LAP*glukosa. Diskriminasi indeks tertinggi dicapai oleh TyG*WtHR. Kesimpulan Kombinasi TyG dengan BMI, WC, WtHR, VF dan LAP*glukosa merupakan kandidat biomarker untuk mendeteksi RI pada etnis Jawa di Indonesia. Kombinasi indeks ini menjanjikan sebagai biomarker pengganti meskipun tidak sebaik HOMA-IR untuk memprediksi RI.en_US
dc.description.sponsorshipDana Masyarakat (Damas) at 2018 number UPPM/362/M/05/04/05.18 and “Rekognisi Tugas Akhir” at 2019 Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing, UGM, Indonesiaen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUnit Kerja Publikasi dan Penerbit Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambien_US
dc.relation.ispartofseriesJambi Medical Journal Jurnal Kedokteran dan Kesehatan;Vol.7 No.2 (2019)
dc.subjectBiomarker penggantien_US
dc.subjectresistensi insulinen_US
dc.subjectIndeks TyGen_US
dc.subjectVAIen_US
dc.subjectIndeks LAPen_US
dc.subjectHOMA-IRen_US
dc.titleBIOMARKER PENGGANTI HOMA-IR UNTUK MENDETEKSI RESISTENSI INSULINen_US
dc.title.alternativeSindrom metaboliken_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • JURNAL
    Berisi tulisan dosen dalam yang telah dimuat dalam jurnal nasional maupun internasional yang tidak diterbitkan oleh UMY. Diharapkan menambahkan link dari jurnal yang asli dalam diskripsinya.maupun internasional

Show simple item record