Show simple item record

dc.contributor.authorMiftahulhaq, Miftahulhaq
dc.date.accessioned2020-05-28T02:55:24Z
dc.date.available2020-05-28T02:55:24Z
dc.date.issued2020-05-12
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/34300
dc.description.abstractDalam ajaran Islam, musibah adalah keniscayaan yang harus dihadapi oleh setiap manusia. Sebagaimana Allah tegaskan dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 155, “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”. Ayat ini menunjukkan bahwa musibah atau bencana adalah suatu yang akan ditimpakan kepada siapa saja. Bencana, apapun bentuknya, sesungguhnya merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada manusia. Dan berbagai musibah yang menimpa manusia adalah ujian dan cobaan terhadap keimanan manusia itu sendiri terhadap Sang Khaliq Oleh karena itu, setiap manusia harus mampu menyikapi kasus virus corona ini secara cepat dan tepat. Seluruh pihak harus memiliki kepedulian untuk terlibat aktif dalam pencegahan penyebaran virus ini. Walau penanganan bencana itu menjadi otoritas pemerintah, tetapi bukan berarti sebagai anggota masyarakat boleh bersikap masa bodoh dan berdiam diri memikirkan diri sendiri. Seorang muslim harus tetap saling tolong menolong satu sama lain, tanpa mengenal latar belakang suku, ras maupun agama. Sesama anggota masyarakat harus memiliki sikap empati dan simpati kepada para korban, sehingga menjauhkan diri dari sikap menghakimi dan menyalahkan korban.en_US
dc.description.sponsorshipBHP UMYen_US
dc.publisherHarian Jogjaen_US
dc.subjectmusibah, berbuat baiken_US
dc.titleTetap Berbuat Baik di Saat Musibahen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record