Show simple item record

dc.contributor.authorANGGRAINI, LAELIA DWI
dc.date.accessioned2020-06-01T17:50:07Z
dc.date.available2020-06-01T17:50:07Z
dc.date.issued2020-02-15
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/34622
dc.description.abstractAnak-anak memang senang sekali bermain? Memang benar! Tingkah laku mereka yang sangat aktif sering membuat fraktur/patah pada gigi khususnya di bagian depan. Penyebab fraktur/patah yang paling banyak terjadi dimana saja baik di rumah maupun di luar rumah misalnya terjatuh ketika berlari, menggigit sesuatu, terbentur dinding, terpukul oleh temannya, dsb. Fraktur/patah pada gigi anak didefenisikan suatu kejadian yang tidak terduga atau suatu penyebab sakit karena kontak yang keras dengan suatu benda. Menurut penelitian, fraktur/patahnya pada gigi depan sering terjadi karena anak-anak mempunyai kebebasan dan gerak yang cukup luas, sementara koordinasi dan penilaiannya dengan keadaannya belum cukup baik sehingga sering terjatuh dan mengakibatkan gigi fraktur/patah. Gigi anak memiliki tulang alveolar dan jaringan pendukung yang belum sempurna, selain itu gigi anak mempunyai enamel dan ketebalan dentin yang tipis dibandingkan dengan gigi permanen dewasa, hal ini juga yang menyebabkan gigi anak mudah fraktur/patah akibat benturan. Trauma pada gigi depan anak dapat terjadi langsung dan tidak langsung. Trauma gigi secara langsung terjadi ketika benda keras langsung mengenai gigi. Trauma gigi tidak langsung terjadi ketika benturan yang mengenai dagu menyebabkan gigi rahang bawah membentur gigi rahang atas dengan kekuatan atau tekanan besar dan tiba-tiba.en_US
dc.publisherFKIK UMYen_US
dc.subjecttrauma, splintingen_US
dc.titleTrauma pada Gigi Anak (Teori) dan Splinting (praktek)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • WORKSHOP
    Berisi materi dosen (bukan sertifikat) yang dipresentasikan dalam workshop lokal, nasional maupun internasional diluar UMY.

Show simple item record