Show simple item record

dc.contributor.authorMUNTOHAR, AGUS SETYO
dc.contributor.authorNURSETIAWAN, NURSETIAWAN
dc.contributor.authorRAHMAWATI, ANITA
dc.date.accessioned2016-09-29T01:30:07Z
dc.date.available2016-09-29T01:30:07Z
dc.date.issued2016-08-01
dc.identifier.citationMuntohar, A.S., Nursetiawan, Rahmawati, A., (2016) SISTEM KOLOM DARI CAMPURAN MIKROKALSIUM DAN MIKROSILIKA UNTUK FONDASI PERKERASAN LENTUR JALAN PADA TANAH EKSPANSIF, Laporan Kemajuan Tahun I Riset Pengembangan IPTEK, Universitas Muhammadiyah Yogyakartaen_US
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/3463
dc.description.abstractPada banyak pekerjaan perkerasan jalan di atas tanah ekspansif seperti pada ruas jalan Surabaya – Bojonegoro, Caruban – Ngawi, Indramayu – Pamanukan menerapkan sistem perkerasan kaku baik yang telah dimodikasi dengan tambahan tiang (mini pile) atau sistem Cakar Ayam. Pekerjaan perkerasan jalan di atas tanah lunak dengan menggunakan perkerasan ini memenuhi aspek teknis tetapi biaya konstruksi menjadi sangat mahal yaitu berkisar Rp. 4-5 milyar/km dibandingkan dengan Rp. 1-1,8 milyar/km untuk sistem perkerasan lentur. Permasalahan yang sering dijumpai pada konstruksi yang dibangun di atas tanah lunak dan tanah ekspansif adalah penurunan tanah yang besar saat basah yang menyebabkan kuat dukung tanah yang sangat rendah, dan susut yang tinggi saat kering yang menyebabkan retakan pada tanah dasar dan permukaan perkerasan jalan. Untuk itu sistem fondasi untuk perkerasan jalan hendaknya memiliki kinerja yang lebih baik ditinjau dari aspek teknis (strength, stiffness, serviceability, stability, dan durability), maupun aspek ekonomisnya yang mencakup investasi awal dan biaya prawatan jangka panjang selama dioperasikan. Perbaikan tanah dengan menggunakan bahan dari limbah industri seperti abu terbang, limbah karbit, abu sekam padi dapat menjadi alternatif bahan perbaikan tanah. Limbah karbit mengandung unsur kalsium hidroksida (Ca(OH)2) yang berpotensi sebagai bahan pembentuk pozzolan bila dicampur dengan unsur silica (SiO2) dari abu sekam padi. Untuk itu pemanfaatannya dalam bidang konstruksi seperti sebagai perbaikan tanah dasar jalan atau fondasi dapat memberikan keuntungan konstruksi untuk menciptakan konstruksi ramah lingkungan atau green-construction. Pada penelitian Tahun ke-1 ini dilakukan uji pengembangan-deformasi dan beban-deformasi pada pelat fleksibel yang didukung dan tanpa didukung oleh kolom-kolom SiCC. Teknik kolom yang digunakan dalam penelitian ini memiliki dua bentuk, yaitu kolom dengan bentuk polos dan kolom dengan bentuk pembesaran di kepala kolom atau T-Shape. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh diameter kepala kolom terhadap beban dan deformasi pelat terhadap pengembangan tanah. Pengamatan defleksi pelat akibat beban dan pengembangan dilakukan dengan model di laboratorium. Kolom dan pelat diuji di atas tanah ekspansif yang diletakkan dalam drum uji dengan ukuran tinggi 95 cm dan lebar 54 cm. Lapisan tanah lempung ekpansif setebal 70 cm berada di atas lapisan pasir jenuh air setebal 20 cm. Diameter kolom (Dc) yang digunakan adalah 5,08 cm dengan panjang 50 cm. Diameter kepala kolom yang digunakan adalah 15,24 cm (3Dc). Pengujian beban (loading test) dilakukan setelah 4 hari penjenuhan dan setelah kolom berumur 14 hari. Hasil pengujian di laboratorium menunjukkan bahwa pemasangan kolom SiCC mampu mengurangi defleksi akibat pengembangan di tengah pelat dari 64,79 mm menjadi 61,65 mm dan 57,11 mm masing-masing untuk kolom polos dan kolom T-Shape. Defleksi akibat beban sebesar 140 kg terhadap pelat fleksibel yang didukung oleh kolom polos dan kolom T-Shape masing-masing adalah 35,1 mm dan 9,05 mm. Hasil menunjukkan bahwa tanah yang diperkuat oleh kolom T-Shape mampu mengurangi defleksi yang terjadi pada pelat akibat beban mencapi 4 kali bila dibandingkan tanah yang diperkuat dengan kolom polos. Selanjutnya, pelat fleksibel di atas tanah lempung yang tidak didukung oleh kolom hanya mampu menerima beban sebesar 21 kg. Defleksi akibat beban terhadap pelat fleksibel pada beban 21 kg adalah sebesar 6,05 mm.en_US
dc.description.sponsorshipDirektorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggien_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Yogyakartaen_US
dc.relation.ispartofseriesNomor : DIPA-042.06.0.1.401516/2016;
dc.subjecttanah ekspansifen_US
dc.subjectperkerasan lenturen_US
dc.subjectkolom SiCCen_US
dc.titleSISTEM KOLOM DARI CAMPURAN MIKROKALSIUM DAN MIKROSILIKA UNTUK FONDASI PERKERASAN LENTUR JALAN PADA TANAH EKSPANSIFen_US
dc.typeTechnical Reporten_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record