Show simple item record

dc.contributor.authorNURJANAH, ADHIANTY
dc.contributor.authorANGGRAINI, DIAN
dc.date.accessioned2016-09-29T04:08:25Z
dc.date.available2016-09-29T04:08:25Z
dc.date.issued2015-07
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/3506
dc.descriptionUpaya pemberdayaan perempuan yang bertujuan untuk meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan di Indonesia sudah dilakukan. Komitmen pemerintah ditandai dengan pada tahun 2000 mengeluarkan Inpres No.9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) di segala bidang pembangunan guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi atas kebijakan pemerintah yang responsif gender. Implementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) merupakan suatu kebutuhan dan komitmen pembangunan untuk menciptakan kualitas peran perempuan dalam mencapai Keadilan dan Kesetaraan Gender (KKG). Dalam memberdayakan perempuan dalam pembangunan, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri, melainkan pihak swasta / perusahaan saat ini ikut berpartisipasi melalui program tanggung jawab sosial perusahaan / Corporate Social Responsibilty (CSR). Program Corporate Social Responsibility (CSR) saat ini bukan merupakan wacana baru lagi. Berbagai pihak sudah memahami pentingnya program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bentuk tanggungjawab sosial perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan tidak hanya sekedar mencari keuntungan saja, tetapi lebih dari itu mereka juga memiliki kewajiban untuk mensejahterakan orang dan menjamin keberlanjutan hidup planet ini. Khusus pada Program CSR Rumah Srikandi PT Sari Husada pada tahun 2012 yang lalu berhasil mendapatkan penghargaan CSR Best Practice for MDGs dari Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra) pada bulan September 2012. Hal ini dikarenakan, Program CSR Rumah Srikandi dinilai mampu turut serta dalam membangun masyarakat miskin perkotaan (urban) khususnya para perempuan di Kampung Badran Yogyakarta.Upaya pemberdayaan perempuan yang dilakukan PT Sari Husada Yogyakarta melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) Rumah Srikandi dengan 3 pilar programnya yaitu Economic Development Program, Child Education Development, dan Nutrition Development Program sudah dilakukan. - Dalam memberdayakan perempuan terdapat lima dimensi yang sangat berpengaruh yaitu kesejahteraan, akses sumber daya, partisipasi, kesadaran kritis dan kontrol perempuan. - Pemberdayaan perempuan melalui program CSR Rumah Srikandi di Kampung Badran Yogyakarta, masih perlu peningkatan khususnya dalam dimensi kesadaran kritis dan kontrol. - Model pemberdayaan perempuan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah melalui (1). Pemberdayaan kesadaran kritis perempuan. (2).Pemberdayaan kapasitas perempuan dan (3). Pemberdayaan kewirausahaan melalui pendekatan kelompok perempuan.en_US
dc.description.abstractUpaya pemberdayaan perempuan yang bertujuan untuk meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan di Indonesia sudah dilakukan. Komitmen pemerintah ditandai dengan pada tahun 2000 mengeluarkan Inpres No.9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) di segala bidang pembangunan guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi atas kebijakan pemerintah yang responsif gender. Implementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) merupakan suatu kebutuhan dan komitmen pembangunan untuk menciptakan kualitas peran perempuan dalam mencapai Keadilan dan Kesetaraan Gender (KKG). Dalam memberdayakan perempuan dalam pembangunan, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri, melainkan pihak swasta / perusahaan saat ini ikut berpartisipasi melalui program tanggung jawab sosial perusahaan / Corporate Social Responsibilty (CSR). Program Corporate Social Responsibility (CSR) saat ini bukan merupakan wacana baru lagi. Berbagai pihak sudah memahami pentingnya program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bentuk tanggungjawab sosial perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan tidak hanya sekedar mencari keuntungan saja, tetapi lebih dari itu mereka juga memiliki kewajiban untuk mensejahterakan orang dan menjamin keberlanjutan hidup planet ini. Khusus pada Program CSR Rumah Srikandi PT Sari Husada pada tahun 2012 yang lalu berhasil mendapatkan penghargaan CSR Best Practice for MDGs dari Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra) pada bulan September 2012. Hal ini dikarenakan, Program CSR Rumah Srikandi dinilai mampu turut serta dalam membangun masyarakat miskin perkotaan (urban) khususnya para perempuan di Kampung Badran Yogyakarta.Upaya pemberdayaan perempuan yang dilakukan PT Sari Husada Yogyakarta melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) Rumah Srikandi dengan 3 pilar programnya yaitu Economic Development Program, Child Education Development, dan Nutrition Development Program sudah dilakukan. - Dalam memberdayakan perempuan terdapat lima dimensi yang sangat berpengaruh yaitu kesejahteraan, akses sumber daya, partisipasi, kesadaran kritis dan kontrol perempuan. - Pemberdayaan perempuan melalui program CSR Rumah Srikandi di Kampung Badran Yogyakarta, masih perlu peningkatan khususnya dalam dimensi kesadaran kritis dan kontrol. - Model pemberdayaan perempuan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah melalui (1). Pemberdayaan kesadaran kritis perempuan. (2).Pemberdayaan kapasitas perempuan dan (3). Pemberdayaan kewirausahaan melalui pendekatan kelompok perempuan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectPEMBERDAYAAN PEREMPUANen_US
dc.subjectCSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)en_US
dc.titleMODEL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)en_US
dc.typeWorking Paperen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • JURNAL
    Berisi tulisan dosen dalam yang telah dimuat dalam jurnal nasional maupun internasional yang tidak diterbitkan oleh UMY. Diharapkan menambahkan link dari jurnal yang asli dalam diskripsinya.maupun internasional

Show simple item record