Show simple item record

dc.contributor.authorQurotianti, Aidilla
dc.date.accessioned2020-07-17T05:42:04Z
dc.date.available2020-07-17T05:42:04Z
dc.date.issued2020-06
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/35305
dc.descriptionEra digital merupakan tantangan bagi pustakawan,terutama pustakawan akademik di perpustakaan universitas. Demi menjunjung Tri Dharma Perguruan Tinggi di universitas, perpustakaan perguruan tinggi harus menyediakan layanan yang mengikuti pola kebutuhan informasi dari kalangan akademik. Selain meningkatkan layanan dan fasilitas, perpustakaan juga harus meningkatkan kemampuan dan keahlian sumber daya manusia di sana, yaitu pustakawan. Tidak hanya mampu mengolah bahan pustaka, tetapi pustakawan akademik juga harus memiliki kompetensi di bidang teknologi informasi dan memiliki peran dalam proses peningkatan pembelajaran mahasiswa. Kemampuan dalam menggabungkan ketiga kombinasi ini disebut blended librarian. Salah satu perpustakaan perguruan tinggi yang telah memiliki pustakawan dengan kemampuan blended librarianyaitu Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Berdasarkanpemaparan tersebut, peneliti tertarik pada penelitian tentang implementasi blended librariandi era digital di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitianini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Hasil dari penelitian ini adalah implementasi blended librariandi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta adalah 1) Menyediakan dan mengelola sumber referensi; 2) Menyediakanfasilitas yang mendukung learning commons; 3) Mengoptimalkan TIK untuk akses informasi; 4) Sebagai penghubung ke sumber lain di luar universitas; 5) User Education; 6) Literasi Informasi; 7) Pencegahan Plagiarisme; 8) Pelatihan Manajer Referensi; dan 9) Pendamping Dosenen_US
dc.description.abstractEra digital merupakan tantangan bagi pustakawan,terutama pustakawan akademik di perpustakaan universitas. Demi menjunjung Tri Dharma Perguruan Tinggi di universitas, perpustakaan perguruan tinggi harus menyediakan layanan yang mengikuti pola kebutuhan informasi dari kalangan akademik. Selain meningkatkan layanan dan fasilitas, perpustakaan juga harus meningkatkan kemampuan dan keahlian sumber daya manusia di sana, yaitu pustakawan. Tidak hanya mampu mengolah bahan pustaka, tetapi pustakawan akademik juga harus memiliki kompetensi di bidang teknologi informasi dan memiliki peran dalam proses peningkatan pembelajaran mahasiswa. Kemampuan dalam menggabungkan ketiga kombinasi ini disebut blended librarian. Salah satu perpustakaan perguruan tinggi yang telah memiliki pustakawan dengan kemampuan blended librarianyaitu Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Berdasarkanpemaparan tersebut, peneliti tertarik pada penelitian tentang implementasi blended librariandi era digital di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitianini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Hasil dari penelitian ini adalah implementasi blended librariandi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta adalah 1) Menyediakan dan mengelola sumber referensi; 2) Menyediakanfasilitas yang mendukung learning commons; 3) Mengoptimalkan TIK untuk akses informasi; 4) Sebagai penghubung ke sumber lain di luar universitas; 5) User Education; 6) Literasi Informasi; 7) Pencegahan Plagiarisme; 8) Pelatihan Manajer Referensi; dan 9) Pendamping Dosenen_US
dc.publisherLentera Pustaka:Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipanen_US
dc.subjectBlended Librarianen_US
dc.subjectPerpustakaan Perguruan Tinggien_US
dc.titlePenerapan Blended Librarian di Era Digital (Studi Kasus di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record