dc.contributor.author | SUSANTI, SRI | |
dc.date.accessioned | 2020-09-30T04:38:44Z | |
dc.date.available | 2020-09-30T04:38:44Z | |
dc.date.issued | 2020-04-23 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/35477 | |
dc.description | Intimacy relationship dalam berpacaran pada remaja memiliki kecenderungan untuk melakukan hubungan seksual pranikah. Berdasarkan hasil SDKI tahun 2017 yang dilakukan oleh BKKBN, terdapat sebesar 9,9% remaja sudah melakukan hubungan seksual di usia 20-24 tahun, dan sebesar 2,7% pada usia 15-19 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengalaman subjek dalam berperilaku seksual pranikah, serta faktor-faktor dan dampak yang dialami subjek dalam melakukan perilaku seksual pranikah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan fenomenologis, sumber data diperoleh melalui wawancara dengan subjek penelitian, yang didapat melalui teknik snowball dan purposive. Validitas data menggunakan konfirmasi triangulasi sumber, teknik analisa data menggunakan analisis interaktif dari Milles dan Hubberman. Karakteristis subjek penelitian adalah mahasiswi anak TKI berusia 20-25 tahun yang sedang berpacaran dan pernah melakukan hubungan seksual pranikah.
Temuan penelitian ini menunjukkan adanya sikap permisif terhadap perilaku seksual pranikah. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perilaku seksual pranikah yaitu kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, lemahnya kontrol diri, adanya dukungan dari peergrop dan gaya hidup bebas, serta kurangnya pengawasan dan keteladanan dari orang tua. Dampak yang dialami subjek yang aktif dalam berhubungan seksual yaitu adanya kekhawatiran jika terjadi kehamilan yang tidak diinginkan, pada subjek yang belum pernah melakukan hubungan seksual pranikah selalu dihantui rasa berdosa karena kurangnya intensitas beribadah. Strategi pencegahan dan penanganan terhadap perilaku seksual pranikah dilakukan melalui upaya internal dan eksternal. Secara internal, bagi subjek yang terlanjur hamil, dilakukan tindakan pemanggilan orang tua dan kepada subjek disarankan agar merawat kehamilannya dan membesarkan anaknya; bagi subjek yang tidak hamil disarankan agar menikah secara sah menurut agama (sirri). Secara eksternal dilakukan melalui pemberian keteladanan dari lingkungan, dan pemberian sanksi DO bagi yang terlanjur hamil. | en_US |
dc.description.abstract | Intimacy Relationship in dating the teens have a tendency to perform premarital sexual intercourse. Based on the results of the Indonesian Demographic and Health Survey in 2017 conducted by the National Population and Family Planning Agency, there were 9.9% of adolescents who had sexual intercourse at the age of 20-24 years, and 2.7% at age 15-19 years. This study aims to describe the experience of the subject in premarital sexual behavior, as well as the factors and impacts experienced by subjects in premarital sexual behavior. This study is a qualitative research with a phenomenological design, data sources obtained through interviews with research subjects, obtained through the snowball technique and purposive. The validity of the data using triangulation confirmation sources, data analysis techniques using interactive analysis of Milles and Hubberman. Characteristics child research subjects is a student of of migrant workers aged 20-25 years who are dating and had sexual intercourse before marriage.
The findings of this study showed a permissive attitude toward premarital sexual behavior. Factors that lead to premarital sexual behavior is the lack of knowledge about reproductive health, lack of self-control, lack of support from peers and free lifestyle, and lack of oversight and exemplary parents. The impact on the subjects that are active in sexual intercourse that is their concern in case of an unwanted pregnancy, the subject has never had sexual intercourse before marriage is always haunted by guilt because of the lack of intensity of worship. Prevention and treatment strategies toward premarital sexual behavior done through internal and external efforts. Internally, the subject of which was pregnant, action calling the parents and to the subject suggested that prenatal care and child rearing; for subjects who are not pregnant is suggested that a legal marriage according to the religion (secret). Externally done through giving the example of the environment, and sanctioning those who DO already pregnant. | en_US |
dc.publisher | PROGRAM DOKTOR ILMU PSIKOLOGI PENDIDIKAN ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | seksual pranikah | en_US |
dc.subject | mahasiswi anak TKI | en_US |
dc.subject | fenomenologi | en_US |
dc.title | PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWI ANAK TKI | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |