Show simple item record

dc.contributor.authorSUNDARI, SRI
dc.date.accessioned2016-09-29T05:38:38Z
dc.date.available2016-09-29T05:38:38Z
dc.date.issued2016-06-05
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/3551
dc.description.abstractOsteoratritis dan Diabetes Mellitus merupakan 2 penyakit degeneratif yang banyak terjadi di Indonesia. Di Indonesia, pada tahun 2007 jumlah penderita DM 2,1%, dan meningkat menjadi 2,6 % pada tahun 2013. Prevalensi DM tertinggi terdapat di provinsi D.I Yogyakarta dengan nilai prevalensi 2,6%, yang kemudian diikuti. oleh D.K.I Jakarta dengan 2,5% dan Sulawesi Utara 2,4%. Jenis DM yang paling banyak diderita dan prevalensinya terus meningkat adalah DM tipe 2 dengan kasus terbanyak yaitu 90% dari seluruh kasus DM di dunia (WHO 2013). Penyakit ini menduduki 5 besar penyakit di Yogyakarta. Penyakit DM membutuhkan pengelolaan seumur hidup. Penyakit degeneratif lain yang banyak dialami oleh manula adalah osteoarthritis. Prevalensi osteoarthritis total di Indonesia 34,3 juta orang pada tahun 2002 dan mencapai 36,5 juta orang pada tahun 2007. Diperkirakan 40% dari populasi usia diatas 70 tahun menderita osteoarthritis, dan 80% pasien osteoarthritis mempunyai keterbatasan gerak dalam berbagai derajat dari ringan sampai berat yang berakibat mengurangi kualitas hidupnya karena prevalensi yang cukup tinggi. Oleh karena sifatnya yang kronik-progresif, osteoarthritis mempunyai dampak sosio-ekonomi yang besar, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Pengobatan yang ada hingga saat ini hanya berfungsi untuk mengurangi nyeri dan mempertahankan fungsi dari sendi yang terkena. Oleh karena mayoritas penyakit degeneratif memerlukan pengobatan jangka panjang dan bahkan seumur hidup, maka perlu dilakukan tindakan preventif dan promotif untuk menekan tingkat kejadian penyakit Diabetes dan Osteoarthritis tersebut. Bagi yang sudah menderita diharapkan penyakit tidak akan berkembang menjadi lebih berat. Program preventif dan promotif ini sejalan dengan program pemerintah di era BPJS untuk meningkatan program preventif dan promotif dibandingkan dengan program kuratif(pemberian obat). Program preventif dan promotif ini harus digalakkan oleh pelayanan tingkat pertama, namun peran serta masyarakat sangatlah diperlukan. Dukungan dari penduduk maupun masyarakat untuk menjaga kesehatan yang dimulai dari diri sendiri dan keluarganya sangatlah siperlukan. Pikiran masyarakat yang dulunya tertuju pada pengobatan harus diubah menjadi menjaga agar tidak menjadi sakit, bukan mencari obat lagi. Oleh karena itu perlu kiranya pemberian paparan pengetahuan kesehatan yang terus menerus untuk mencapai tujuan tersebut. Paparan kesehatan bukan hanya ditujuakn kepada pada manula yang menjadi sasaran program tetapi ditujuan untuk seluruh warga masyarakat agar dapat menyebarkan kepada warga yang lain. Paparan kesehatan yang dilakukan tidak bisa hanya dibeikan satu kali tetapi harus berkesinambungan dan terus menerus. Hasil dari kegiatan diketahui bahwa penduduk di dusun Kaliabu ± 5% menderita DM dan ± 6 % menderita osteoarthritis. Oleh karena itu program promotif dan preventif perlu dilakukan secara terus menerus.en_US
dc.subjectPenyuluhan, Diabetes Mellitus, Osteoarthritis,en_US
dc.titlePENYULUHAN TENTANG PENYAKIT DIABETES MELLITUS DAN OSTEOARTHRITIS DI DUSUN KALIABU, AMBARKETAWANG, GAMPING, SLEMANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record