Show simple item record

dc.contributor.advisorNUGROHO, ARIS WIDYO
dc.contributor.advisorRAHMAN, BUDI NUR
dc.contributor.authorLATIEF, MAULANA GHAFAR
dc.date.accessioned2020-10-13T02:14:57Z
dc.date.available2020-10-13T02:14:57Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/35534
dc.descriptionPengelasan Resistance Spot Welding (RSW) adalah salah satu metode penyambungan material logam dengan cara permukaan pelat yang disambung ditekan diantara elektroda dan pada saat yang sama arus dialirkan sehingga permukaan logam menjadi panas dan mencair. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan sambungan las terhadap struktur mikro, kekuatan tarik dan kekerasan dari hasil sambungan lasan. Penelitian menggunakan parameter variasi tegangan pengelasan yaitu 1,79 V, 2,02 V, 2,30 V dengan waktu konstan 5 detik. Material yang digunakan adalah stainless steel AISI 430 dengan ketebalan 1,2 mm dan baja karbon rendah dengan ketebalan plat 1 mm. Tiap plat dipotong dengan ukuran 80 mm dan lebar 25 mm. kemudian disusun secara tumpang dengan posisi baja karbon rendah dibagian atas. Hasil pengamatan struktur mikro menunjukkan bahwa tegangan listrik pengelasan berpengaruh terhadap perubahan ukuran butir struktur mikro pada daerah HAZ dan logam las (weld metal). Nilai kekerasan rata-rata tertinggi didapatkan pada daerah weld metal sebesar ± 395,5 HV pada variasi tegangan 2,02 Volt. Hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa kondisi terbaik terjadi pada tegangan listrik 2,30 V yang memberikan kapasitas beban tarik rata-rata sebesar 5860,41 N, sedangkan nilai kekuatan geser rata-rata tertinggi terdapat pada variasi tegangan 2,02 Volt sebesar 571,84 N/mm². Dari data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengaruh variasi tegangan listrik sangat berpengaruh terhadap struktur mikro, kekerasan dan nilai kapasitas beban tarik-geser.en_US
dc.description.abstractPengelasan Resistance Spot Welding (RSW) adalah salah satu metode penyambungan material logam dengan cara permukaan pelat yang disambung ditekan diantara elektroda dan pada saat yang sama arus dialirkan sehingga permukaan logam menjadi panas dan mencair. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan sambungan las terhadap struktur mikro, kekuatan tarik dan kekerasan dari hasil sambungan lasan. Penelitian menggunakan parameter variasi tegangan pengelasan yaitu 1,79 V, 2,02 V, 2,30 V dengan waktu konstan 5 detik. Material yang digunakan adalah stainless steel AISI 430 dengan ketebalan 1,2 mm dan baja karbon rendah dengan ketebalan plat 1 mm. Tiap plat dipotong dengan ukuran 80 mm dan lebar 25 mm. kemudian disusun secara tumpang dengan posisi baja karbon rendah dibagian atas. Hasil pengamatan struktur mikro menunjukkan bahwa tegangan listrik pengelasan berpengaruh terhadap perubahan ukuran butir struktur mikro pada daerah HAZ dan logam las (weld metal). Nilai kekerasan rata-rata tertinggi didapatkan pada daerah weld metal sebesar ± 395,5 HV pada variasi tegangan 2,02 Volt. Hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa kondisi terbaik terjadi pada tegangan listrik 2,30 V yang memberikan kapasitas beban tarik rata-rata sebesar 5860,41 N, sedangkan nilai kekuatan geser rata-rata tertinggi terdapat pada variasi tegangan 2,02 Volt sebesar 571,84 N/mm². Dari data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengaruh variasi tegangan listrik sangat berpengaruh terhadap struktur mikro, kekerasan dan nilai kapasitas beban tarik-geser.en_US
dc.publisherFT UMYen_US
dc.subjectLAS TITIKen_US
dc.subjectTEGANGAN PENGELASANen_US
dc.subjectSTAINLESS STEEL 430en_US
dc.subjectBAJA KARBON RENDAHen_US
dc.subjectSTRUKTUR MIKROen_US
dc.subjectKEKERASANen_US
dc.subjectKEKUATAN TARIK-GESERen_US
dc.titlePENGARUH VARIASI TEGANGAN LISTRIK TERHADAP KUAT TARIK GESER SAMBUNGAN DISSIMILAR SPOT WELDING STAINLESS STEEL AISI 430 DAN BAJA KARBON RENDAHen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record