dc.contributor.advisor | ZAINUDIN, MAHLI | |
dc.contributor.author | AMALIA, RIZZA | |
dc.date.accessioned | 2020-10-17T01:09:46Z | |
dc.date.available | 2020-10-17T01:09:46Z | |
dc.date.issued | 2020 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/35659 | |
dc.description | Pada dewasa ini banyak sekali berita tentang masalah sosial kenakalan remaja, seperti
yang terlihat kenakalan remaja dari tahun ke tahun semakin luas dan meningkat. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui apa saja faktor kenakalan remaja pada keluarga broken home
di Desa Mlorah dan dampak apa saja yang mempengaruhi kenakalan remaja tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan untuk menentukan
subyek dengan teknik sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan,
wawancara mendalam dan dokumentasi. Adapun hasilnya adalah: 1) komunikasi yang tidak
harmonis antara anak dan orang tua yang tidak mengerti terhadap segala bentuk perubahan
dan permasalahan anak, sehingga orang tua mengabaikan anaknya. Kurangnya kasih sayang
orang tua terhadap anak, sehingga anak mencari kenyamanan dengan bermain bersama
teman-temannya yang mampu memberikan ketenangan dengan hal-hal yang tidak baik,
seperti merokok, membolos, minum-minuman keras, keluar malam, balapan liar, mengecat
rambut dan menindik lidah. 2) Dampak broken home bagi anak ialah anak menjadi trauma,
depresi, stress dan sensitive. | en_US |
dc.description.abstract | Pada dewasa ini banyak sekali berita tentang masalah sosial kenakalan remaja, seperti
yang terlihat kenakalan remaja dari tahun ke tahun semakin luas dan meningkat. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui apa saja faktor kenakalan remaja pada keluarga broken home
di Desa Mlorah dan dampak apa saja yang mempengaruhi kenakalan remaja tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan untuk menentukan
subyek dengan teknik sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan,
wawancara mendalam dan dokumentasi. Adapun hasilnya adalah: 1) komunikasi yang tidak
harmonis antara anak dan orang tua yang tidak mengerti terhadap segala bentuk perubahan
dan permasalahan anak, sehingga orang tua mengabaikan anaknya. Kurangnya kasih sayang
orang tua terhadap anak, sehingga anak mencari kenyamanan dengan bermain bersama
teman-temannya yang mampu memberikan ketenangan dengan hal-hal yang tidak baik,
seperti merokok, membolos, minum-minuman keras, keluar malam, balapan liar, mengecat
rambut dan menindik lidah. 2) Dampak broken home bagi anak ialah anak menjadi trauma,
depresi, stress dan sensitive. | en_US |
dc.publisher | FAI UMY | en_US |
dc.subject | KENAKALAN | en_US |
dc.subject | BROKEN HOME | en_US |
dc.subject | REMAJA | en_US |
dc.title | KENAKALAN REMAJA PADA KELUARGA BROKEN HOME (STUDI KASUS KELUARGA MUSLIM DI DESA MLORAH KECAMATAN REJOSO KABUPATEN NGANJUK) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |