Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorFADILLA, QHOLIVA YUNI
dc.date.accessioned2020-10-19T01:23:43Z
dc.date.available2020-10-19T01:23:43Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/35684
dc.descriptionDi Indonesia, industri-industri media raksasa mengalami sejumlah tantangan dalam menerapkan konvergensi media. Begitu juga dengan industri media lainnya yang telah menginjak usia puluhan tahun seperti, Tempo dan media cetak lokal Pikiran Rakyat yang mengalami jatuh bangun bahkan kegagalan dalam menerapkan konvergensi media. Dalam menjawab tantangan industri 4.0, Kedaulatan Rakyat merupakan media cetak lokal tertua di Indonesia sejak 27 September 1945 juga berkonvergensi dan bertransformasi melalui diversifikasi media multiplatform. Tujuan penelitian ini untuk untuk menginterpretasikan dan mendeskripsikan konvergensi media yang diterapkan Kedaulatan Rakyat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pengumpulan data melalui in-depth interview, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menemukan empat aspek dalam Kedaulatan Rakyat yakni, (1) konvergensi media Kedaulatan Rakyat yang tidak optimal dikarenakan masih mempertahankan tradisi-tradisi konservatif; (2) produk media dengan strategi content-sharing dan deep and shallow serta lanskap jurnalisme sebagai jurnalis multi-tasking belum merata dalam tiap individu jurnalis di platform media cetak dan media online Kedaulatan Rakyat; (3) paradigma lama dalam mengelola media digital yang ditinjau berdasarkan beberapa karakteristisk media online seperti up to down way, less words paragraph, close ads, infografis, multi page view dan one page view; dan (4) “kaki baru” Kedaulatan Rakyat sebagai industri media yang tidak bertahan hidup dalam berkompetisi dengan tidak hanya mengandalkan content, audience, dan capital.en_US
dc.description.abstractDi Indonesia, industri-industri media raksasa mengalami sejumlah tantangan dalam menerapkan konvergensi media. Begitu juga dengan industri media lainnya yang telah menginjak usia puluhan tahun seperti, Tempo dan media cetak lokal Pikiran Rakyat yang mengalami jatuh bangun bahkan kegagalan dalam menerapkan konvergensi media. Dalam menjawab tantangan industri 4.0, Kedaulatan Rakyat merupakan media cetak lokal tertua di Indonesia sejak 27 September 1945 juga berkonvergensi dan bertransformasi melalui diversifikasi media multiplatform. Tujuan penelitian ini untuk untuk menginterpretasikan dan mendeskripsikan konvergensi media yang diterapkan Kedaulatan Rakyat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pengumpulan data melalui in-depth interview, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menemukan empat aspek dalam Kedaulatan Rakyat yakni, (1) konvergensi media Kedaulatan Rakyat yang tidak optimal dikarenakan masih mempertahankan tradisi-tradisi konservatif; (2) produk media dengan strategi content-sharing dan deep and shallow serta lanskap jurnalisme sebagai jurnalis multi-tasking belum merata dalam tiap individu jurnalis di platform media cetak dan media online Kedaulatan Rakyat; (3) paradigma lama dalam mengelola media digital yang ditinjau berdasarkan beberapa karakteristisk media online seperti up to down way, less words paragraph, close ads, infografis, multi page view dan one page view; dan (4) “kaki baru” Kedaulatan Rakyat sebagai industri media yang tidak bertahan hidup dalam berkompetisi dengan tidak hanya mengandalkan content, audience, dan capital.en_US
dc.publisherFISIP UMYen_US
dc.subjectKONVERGENSI MEDIAen_US
dc.subjectMEDIA LOKALen_US
dc.subjectJURNALISMEen_US
dc.subjectMULTIPLATFORMen_US
dc.titleTRANSFORMASI MEDIA CETAK LOKAL DI ERA DIGITAL: KONVERGENSI MEDIA KEDAULATAN RAKYATen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record