dc.contributor.author | RIZALDI, MOHAMAD | |
dc.date.accessioned | 2020-10-21T06:58:46Z | |
dc.date.available | 2020-10-21T06:58:46Z | |
dc.date.issued | 2020-06-20 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/35711 | |
dc.description | Latar Belakang: Penetapan biaya satuan dengan menggunakan model ABC
Costing pada rumah sakit swasta yang bekerja sama dengan Asuransi Kesehatan Nasional
diharapkan melakukan evaluasi, analisis kebijakan tarif apakah sudah memberikan
keuntungan atau sebaliknya sebagai contoh adalah pemeriksaan rontgen Rumah Sakit
Swasta Kelas C di Bantul. Aktivitas perhitungan biaya rontgen menggunakan biaya
satuan model Activity-Based Cost belum pernah dilakukan unit radiologi khususnya
rontgen thorax dengan jumlah pemeriksaan paling banyak dibandingkan rontgen lainnya.
Penetapan biaya rontgen thorax masih menggunakan perhitungan model tradisional
dengan memasukan komponen biaya : harga bahan baku, harga film rontgen pesaing
rumah sakit pemerintah dan swasta, penggunaan film selama satu tahun, faktor eksposi
peralatan rontgen, alat kesehatan yang digunakan, infrastruktur alat kesehatan, dokter
spesialis padahal jumlah pemeriksaan rontgen thorax mengalami peningkatan setiap
tahun serta menggunakan pencetak digital film rontgen yang berbiaya tinggi.
Peningkatan pemeriksaan pada 2015 terdapat 5.960 pemeriksaan, tahun 2016 dengan
7,925 pemeriksaan dan tahun 2017 berjumlah 7.980 pemeriksaan namun peningkatan
jumlah pemeriksaan tidak didukung perhitungan tarif yang benar dan sampai saat ini
model perhitungan tradisional masih menjadi acuan rumah sakit dalam penetapan biaya.
Metode: Menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan deskriptif
kuantitatif dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran atau mendeskripsikan biaya
satuan yang berhubungan dengan pemeriksaan rontgen thorax, desain penelitian
menggunakan data primer melalui wawancara, pengamatan serta menggunakan data
sekunder untuk mengidentifikasi biaya yang berhubungan dengan rontgen thorax yang
memakai perhitungan biaya berdasarkan aktivitas
Hasil: Biaya rontgen thorax Rumah Sakit Swasta Kelas C Di Bantul
menggunakan model perhitungan Activity-Based Costing diperoleh biaya satuan (unit
cost) Rp. 106.489 Nilai nominal biayanya lebih besar di bandingkan real cost rontgen
thorax Rumah Sakit dengan selisih sebesar Rp. 7.980. Nominal biaya satuan rontgen
thorax dengan perhitungan metode Activity-Based Costing (ABC) lebih kecil jika
dibandingkan biaya rawat jalan rumah sakit swasta type C program INA-CBG’s yaitu
dengan selisih Rp. 8.311
Kesimpulan: Hasil perhitungan biaya satuan rontgen thorax menggunakan
ABC Costing pada RS Swasta Kelas C Bantul diperoleh biaya lebih tinggi jika
dibandingkan biaya real rumah sakit dan lebih rendah dari Klaim INA-CBG’s. | en_US |
dc.description.abstract | Background: Determination of unit cost using the ABC Costing Model
at Private Hospitals in collaboration with the National Health Insurance is
expected to conduct an evaluation, analysis of tariff policies whether it has
provided benefits or vice versa as an example is the X-ray examination at
Private Hospitals Class C in Bantul. The activity of calculating cost using the
unit cost calculation of the Activity-Based Cost model has never been done by
radiology units, especially the chest X-ray with the number of examinations
more than other X-rays. Determination of chest X-ray cost still uses traditional
model calculations by including cost components: raw material prices, film
prices of public and private hospitals competitor, film uses for one year,
exposure factors of x-ray, medical equipment used, infrastructure of medical
devices, specialist doctors. The chest X-ray examination has increased every
year and uses high-cost digital X-ray printers. Increased examinations in 2015
there were 5,960 examinations then continued in 2016 with 7,925 examinations
and in 2017 there were 7,980 examinations but the increasing number of
examinations was not supported with correct tariff calculation to date and
traditional calculation model is still the hospital’s reference in determining cost
Method: Using descriptive research with quantitative descriptive
approach with the aim to get a describe the unit cost related with examination of
the chest X-ray, research design using primary data through interviews,
observations and using secondary data to identify cost related with the chest Xray
that uses cost calculations based on activities
Result: Chest X-ray cost at Private Hospitals Class C in Bantul using the
Activity-Based Costing calculation model, get a unit cost of Rp. 106.489 The
nominal value of the cost is greater than the real cost of the hospital’s chest X-ray
with a difference of Rp. 7.989 The nominal cost of the chest x-ray unit with the
calculation of the Activity-Based Costing (ABC) method is smaller when
compared to the outpatient cost for Private Hospitals Type C in the INA-CBG’s
program, with a difference of Rp. 8.311
Conclusion: Result calculation chest X-Ray cost using the ABC Costing
at Private Hospital Class C in Bantul obtained higher cost when compared to
hospital real cost and lower than INA-CBG’s Claims | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Unit Cost | en_US |
dc.subject | Activity Based Costing | en_US |
dc.subject | Chest X-ray | en_US |
dc.title | KAJIAN BIAYA SATUAN RONTGEN THORAX MENGGUNAKAN ACTIVITY-BASED COST SEBAGAI PERENCANAAN PENETAPAN BIAYA RS SWASTA KELAS C DI BANTUL | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |