Show simple item record

dc.contributor.authorSyukur Rahmatullah, Azam
dc.date.accessioned2020-12-16T06:40:39Z
dc.date.available2020-12-16T06:40:39Z
dc.date.issued2019-07
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/35889
dc.description.abstractPenelitian ini merupakan penelitian yang mengkaji dunia kepesantrenan dan perilaku homoseksual yang sesungguhnya memang benar-benar terjadi di pesantren. Hal tersebut sesuai dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh para peneliti bidang Sosiologi, Antropologi, Psikologi yang berhasil mengungkapkan perilaku homoseksual di dalam pesantren, yang dikenal dengan istilah mairil, dallaq, pentol korek atau sebutan-sebutan lainnya yang umum di pesantren. Bedanya dengan penelitian sebelumnya, fokus penelitian ini mengkaji tentang upaya pesantren itu sendiri dalam meminimalisir perilaku homoseksual santri yang ada di dalam pesantren. Lokus dari penelitian adalah berada di daerah Jawa Timur, yang notabene di wilayah tersebut banyak terdapat pesantren, bahkan disebut sebagai kota santri. Pesantren yang peneliti tuju adalah pesantren tua, dengan jenis pesantren salafiyyah dan khalafiyyah (modern) yang umurnya lebih dari 50 tahun. Mengapa diambil umur minimal 50 tahun? diasumsikan bahwa dengan umur tua, mereka sudah memiliki pengalaman yang luas dan mempunyai model penanganan terhadap perilaku homoseksual santri, yang dengan model tersebut nantinya bisa dijadikan role model bagi pesantren lain untuk melakukan hal yang sama sebagai media pencegahan dan peminimalisiran perilaku menyimpang. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan yang digunakan adalah etnometodologi, sebab kaitannya erat dengan perilaku manusia di masyarakat. Penelitian ini dibuat selama dua tahun. Pada penelitian tahun pertama sudah ditemukan hasil penelitian di lapangan yang menunjukkan bahwa memang benar-benar ada perilaku-perilaku yang bisa mengarah pada homoseksualitas santri di Pesantren. Beberapa di antaranya seperti adik-adikan, kobel, mojok, kelon yang nyatanya perilaku-perolau tersebut ada pada dua pesantren tersebut, meskipun masih dalam batasan yang ringan. Adapun pada tahun kedua yang akan berlangsung ini adalah lebih fokus pada kajian penanganan dengan menggunakan metode pendidikan spirtual berbasis tasawuf sebagai upaya peminimalisiran kaum homoseksual santri di dua pesantren tersebut. Adapun luaran dari penelitian ini adalah; pada tahun pertama, luaran yang bersifat internal adalah berupa FGD (Forum Group Discussion) dengan dosen internal, selainnya adalah seminar internal dengan para dosen atau mahasiswa terkait hasil penelitian pesantren dan perilaku homoseksual santri. Sedangkan luaran eksternal adalah jurnal terakreditasi nasional Arjuna Dikti. Pada tahun kedua, karena sifat penelitian lebih luas dan pengembangannya lebih mendalam maka luaran penelitian adalah jurnal internasional bereputasi, paling tidak bisa masuk Q4. Penelitian yang akan dilaksanakan ini sejatinya merupakan penelitian yang selaras dengan roadmap penelitian Program Studi (Prodi) Psikologi Pendidikan Islam (Program Doktor) yakni kebijakan pendidikan yang dalam penelitian ini fokusnya pada kepemimpin pesantren sebagai pemegang kebijakan pendidikan. Di samping itu penelitian ini selaras dengan tema besar unggulan penelitian Universitas Muhamamdiyah Yogaykarta Kluster 3. Meretas Strategi Kebudayaan dan Kemanusiaan Sejati dengan sub tema adalah perlindungan anak, sebab penelitian ini stressing-nya pada perlindungan anak dari perilaku homoseksual di pesantren.en_US
dc.description.sponsorshipLP3M Universitas Muhammadiyah Yogyakartaen_US
dc.publisherLP3M UNiversitas Muhammadiyah Yogyakartaen_US
dc.subjectPesantren, LGBT, santrien_US
dc.titleUpaya Pesantren Dalam Meminimalisir Perilaku Menyimpang Lesbian, Gay, Biseksual & Transgender (LGBT) Kaum Santri (Studi Pada Pesantren Tua Salafiyyah dan Khalafiyyah di Kota Santri Jawa Timur)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record