Show simple item record

dc.contributor.authorHARIYANTO, MUHSIN
dc.date.accessioned2016-09-30T01:15:55Z
dc.date.available2016-09-30T01:15:55Z
dc.date.issued2013-01
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/3800
dc.description.abstractPengalaman yang sangat berharga! Itulah komentar saya ketika pulang dari acara pengajian “Baitul Hikmah li Tazkiyatin nafs”, beberapa hari yang lalu, sebuah acara yang diselenggarakan oleh PDM Kota Yogyakarta. Saya semakin yakin untuk berkesimpulan bahwa Islam adalah agama rahmatan li al-‘âlamîn. Namun, karena – mungkin -- kekurangpahaman, tidak sedikit orang terjebak pada pemahaman yang kurang tepat. Sehingga, dalam beberapa hal menimbulkan banyak kesalahan dalam praktik keberagamaan, yaitu: “penyimpangan dalam akhlak”. Penyimpangan-penyimpangan itu terlihat dalam beberapa kasus, misalnya: “sikap toleran terhadap beberapa bentuk kemaksiatan”, yang berwujud – misalnya -- dukungan terhadap rencana penyelenggaran lokalisasi pelacuran atas nama kemanusiaan dan pengembangan bisnis pariwisata. Bahkan, ada sebagian kaum muslimin yang secara sadar membiarkan para wanita yang membuka aurat mereka di depan umum, dan enggan menasihati mereka karena khawatir para pelaku maksiat tersebut tersinggung hatinya jika dinasihati, kemudian berkata dengan lantang: “Islam rahmatan li al-‘âlamîn, bisa diwujudkan dalam bentuk penuh kasih sayang tanpa batas, dan tidak menganggu pihak lain, meskipun pihak-itu -- dengan jelas -- telah menawarkan kemaksiatan”. Seandainya sikap seperti itu dibenarkan, pertanyaannya kemudian adalah: “Di mana dan bagaimana dengan kewajiban beramar ma’ruf-nahi nungkar?”en_US
dc.publisherSUARA MUHAMMADIYAHen_US
dc.subjectLEMBUT DAN TEGASen_US
dc.titleMEMILIH ISLAM YANG LEMBUT DAN TEGASen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record