Show simple item record

dc.contributor.authorFAIZAH, RESTU
dc.contributor.authorHABIB, AMRUL WAHDI
dc.contributor.authorWIDODO, WIDODO
dc.date.accessioned2016-09-30T08:40:26Z
dc.date.available2016-09-30T08:40:26Z
dc.date.issued2013-06-15
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/4080
dc.descriptionPulau Sumatra merupakan salah satu pulau di Indonesia yang memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap ancaman gempabumi. Hal itu dikarenakan pada bagian barat pulau Sumatra terdapat zona subduksi yang merupakan pertemuan antara lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia. Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah lempeng Eurasia dengan arah miring sekitar 45o, dan bergerak sekitar 50-70 cm/tahun (Prawirodirjo, et.al, 2000). Kondisi ini menyebabkan terbentuknya Sesar Sumatra dari Selat Sunda sampai dengan Kepulauan Andaman di bagian barat Provinsi Aceh, yang terdiri dari 19 segmen dan panjang total 1900 km (Sieh and Natawidjaya, 2000). Pergerakan lempeng Indo-Australia secara terus menerus telah menyebabkan adanya stress di sepanjang zona subduksi dan menimbulkan ancaman gempabumi pada daerah sekitar Sesar Sumatra. Kejadian gempabumi akibat aktifitas sesar sudah beberapa kali terjadi di Indonesia dan menimbulkan kerusakan, diantaranya adalah Gempa Liwa pada 16 Februari 1994 dan Gempa Solok pada 6 Maret 2007 akibat aktifitas Sesar Sumatra. Dalam penelitian ini dilakukan analisis probabilitas kejadian gempa akibat aktifitas Sesar Sumatra dengan menggunakan metode Conditional Probability. Data kejadian gempa diambil dengan intensitas gempa M>4.5 SR, didasarkan pada intensitas gempa merusak. Hasil analisis menunjukkan bahwa 19 Segmen pada Sesar Sumatra memiliki likelihood of occurrance pada level likely, kemudian terdapat 3 segmen teraktif berturut – turut yaitu Sesar Sunda, Sesar Aceh dan Sesar Tripa.en_US
dc.description.abstractSumatra Island is an island in Indonesia, that has a severe impact to earthquake hazard. That is because in the western part of the sumatra island have the subduction zones which is a meeting between Indo-Australian plate which is embedded under the Eurasian plate into the direction tilted about 45o, and move around 50-70 cm/year (Prawirodirjo, et.al, 2000). This condition led to the forming of the Sumatra Faults from Sunda Strait to the Andaman Island at the west side of Aceh province. The Sumatra Faults consists of 19 segments and a total length of 1,900 km (Sieh and Natawidjaya, 2000). The movement of Indo-Australian plate has continually caused stress along the subduction zone and also pose earthquake hazard at around Sumatra Faults areas. Earthquake caused by the fault activity has occurred several times in Indonesia and it cause building damages, such as Liwa earthquake on February 16th, 1994 and Solok Earthquake on March 6th, 2007 due to Sumatra Fault activity. In this research, analysis of earthquake probability occurance caused by the Sumatra Faults activity use the Conditional Probability Method. History of earthquakes taken in this research is of the earthquake intensity with magnitude M > 4.5 SR, based on the intensity of the quake damage. The analysis showed that 19 Segment on Sumatra Fault have a likelihood of occurrance Likely level, then there are 3 active segments respectively - were the Sunda Fault, Fault and Fault Tripa in Aceh.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFAKULTAS MIPA, UII YOGYAKARTAen_US
dc.subjectancaman gempabumien_US
dc.subjectearthquake hazarden_US
dc.subjectSumatra faults
dc.subjectconditonal probability
dc.titlePROBABILITAS KEJADIAN GEMPABUMI PADA MASA MENDATANG DI ZONA SESAR SUMATRAen_US
dc.typeWorking Paperen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • SEMINAR
    Berisi materi dosen (bukan sertifikat) yang dipresentasikan dalam seminar lokal, nasional maupun internasional diluar UMY, baik sebagai perserta Call for Paper, presenter, narasumber maupun keynote speaker.

Show simple item record