Show simple item record

dc.contributor.authorSETIAWAN, AGUS NUGROHO
dc.contributor.authorSUSANAWATI, SUSANAWATI
dc.contributor.authorSUWANDA, TOTOK
dc.date.accessioned2016-09-30T15:04:31Z
dc.date.available2016-09-30T15:04:31Z
dc.date.issued2013-12
dc.identifier.citationKakao, Mesin Pengering, Kualitas Biji Kakaoen_US
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/4241
dc.description.abstractKakao merupakan salah satu tanaman perkebunan di Indonesia yang mempunyai peran penting dalam menyediakan lapangan kerja dan menghasilkan devisa negara. Buah kakao mengandung antioksidan flavonoid yang berguna untuk menahan radikal bebas. Buah ini juga dapat membantu tubuh beristirahat atau mengurangi susah tidur. Desa Bunder, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, DIY merupakan daerah penghasil buah kakao. Petani kakao di wilayah tersebut tergabung dalam dua kelompok tani yaitu kelompok Ngudi Raharjo 1 dan Ngudi Raharjo 2. Dalam pengelolaan dan budidaya kakao, petani di Kecamatan Patuk, menghadapi permasalahan, antara lain produktivitas buah kakao di tingkat petani masih rendah dan cuaca ekstrim dengan curah hujan yang tinggi menyebabkan banyak buah kakao yang terserang jamur dan proses pengeringan buah kakao juga tidak maksimal. Alternatif solusinya memberikan ketrampilan dalam pengelolaan dan budidaya tanaman kakao yang baik dan perlu ada Teknologi Tepat Guna berupa mesin pengering buah kakao yang mudah digunakan, praktis dan aplikatif untuk masyarakat pedesaan. Untuk mencapai target luaran sesuai permasalahan yang dihadapi, digunakan beberapa metode, yang meliputi penyuluhan, demonstrasi dan pelatihan, kunjungan lapangan, pengadaan peralatan serta pendampingan dan monitoring evaluasi diikuti oleh pengurus dan anggota kelompok petani kakao Ngudi Raharjo, Kecamatan Patuk. Kegiatan penyuluhan dan diskusi menghadirkan nara sumber penyuluhan staf dan petugas lapangan dari PT Pagilaran, Batang, Jawa Tengah dengan materi adalah teknologi budidaya, proteksi tanaman dan pasca panen buah kakao yang memenuhi standar kualitas dan manajemen mutu. Untuk meningkatkan wawasan dan pengalaman tentang pengelolaan dan budidaya kakao yang baik dilakukan kunjungan lapangan ke PT Pagilaran, Batang, Jawa Tengah. Selain itu petani juga mendapatkan penjelasan tentang teknik budidaya dan pemangkasan tanaman kakao yang baik, serta proteksi organisme pengganggu tanaman. Petani juga melakukan kunjungan ke pabrik untuk mengetahui tata cara penanganan panen serta paska panen buah kakao. Selama kunjungan di PT Pagilaran, petani kakao juga mendapatkan ketrampilan dalam perbaikan tanaman dengan demonstrasi okulasi dan sambung pucuk. Kegiatan ipteks bagi masyarakat juga memfasilitasi dalam pengadaan bibit kakao yang dibagikan kepada pengurus dan anggota kelompok tani untuk ditanam di lahannya masing-masing. Untuk mengatasi permasalahan pengeringan biji kakao hasil fermentasi terutama pada musim hujan dilakukan pengadaan alat pengering buah kakao. Kapasitas kerja alat pengeringan ini adalah mampu mengeringkan biji kakao sebanyak 150 kg dalam waktu 5-6 jam, jauh lebih baik jika dibandingkan dengan pengeringan secara manual yang perlu waktu selama 7 hari. Hasil kegiatan IbM menunjukkan bahwa masyarakat sasaran yaitu kelompok petani kakao Ngudi Raharjo memberikan tanggapan yang sangat baik dengan berpartisipasi dan mengikuti kegiatan dengan sebaik-baiknya, serta dapat meningkat pengetahuan, wawasan dan ketrampilan dalam pengelolaan dan budidaya kakao, serta dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi biji kakao.en_US
dc.subjectKakaoen_US
dc.subjectMesin Pengering
dc.subjectKualitas Biji Kakao
dc.titleIbM KELOMPOK PETANI KAKAOen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record