Show simple item record

dc.contributor.authorHARIYANTO, MUHSIN
dc.date.accessioned2016-10-04T07:16:41Z
dc.date.available2016-10-04T07:16:41Z
dc.date.issued2016-10
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/4495
dc.description.abstractMusibah, pada mulanya memang berarti: “sesuatu yang menimpa atau mengenai”. Dan sesuatu yang menimpa itu tidak selamanya ’buruk’. Peristiwa hujan, misalnya, bisa menimpa kita dan ternyata tidak selalu bermakna buruk. Bagi para petani yang tengah menunggu curahan air bisa jadi merupakan sesuatu yang sangat baik. Memang, kata ’musibah’ yang kita sebut hampir setiapa saat, konotasinya selalu buruk, tetapi karena boleh jadi apa yang kita anggap buruk itu, sebenarnya baik, maka al-Quran menggunakan kata ini untuk sesuatu yang baik dan buruk, sebagaimana firman Allah dalam QS al-Baqarah/2: 216, كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَن تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ “Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”en_US
dc.publisherUNIRES UMYen_US
dc.subjectAKHLAKen_US
dc.titleMUSIBAH, RAHMAT ATAU MURKA ALLAH?en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record