Show simple item record

dc.contributor.advisorPRIYO,MANDIYO
dc.contributor.advisorHARSOYO,YOGA APRIANTO
dc.contributor.authorIMANTORO, TEGUH
dc.date.accessioned2016-10-07T03:55:48Z
dc.date.available2016-10-07T03:55:48Z
dc.date.issued2016-08-29
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/4566
dc.descriptionDalam pelaksanaan proyek konstruksi ada tiga faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan suatu proyek yaitu waktu, biaya dan mutu. Tolak ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat dari waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimal tanpa meninggalkan mutu hasil pekerjaan. Tujuan penelitian ini adalah menghitung perubahan biaya dan waktu pelaksanaan proyek dengan variasi penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja, serta membandingkan hasil antara biaya denda dengan perubahan biaya sesudah penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari kontraktor pelaksana. Analisis data menggunakan program Microsoft Project 2016 dan metode time cost trade off. Hasil dari program Microsoft Project 2016 adalah lintasan kritis dan kenaikan biaya akibat dari penambahan jam kerja (lembur) sedangkan hasil dari metode time cost trade off adalah percepatan durasi dan kenaikan biaya akibat percepatan durasi dalam setiap kegiatan yang dipercepat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) waktu dan biaya total proyek pada kondisi normal sebesar 147 hari dengan biaya Rp19.799.720.908, dengan penambahan 1 jam kerja lembur didapatkan durasi optimal crashing 134 hari dan dengan biaya sebesar Rp19.683.146.711, pada penambahan 2 jam kerja lembur didapatkan durasi optimal crashing 129 hari dan biaya sebesar Rp19.646.191.411 dan pada penambahan 3 jam kerja lembur didapatkan durasi optimal crashing 125 hari dengan biaya Rp19.631.152.016. (2) Waktu dan Biaya total proyek pada kondisi normal sebesar 147 hari dengan biaya Rp19.799.720.908, pada penambahan tenaga kerja 1 didapatkan durasi crashing 133 hari dan dengan biaya sebesar Rp19.665.360.753, pada penambahan tenaga kerja 2 didapatkan durasi crashing 125 hari dan biaya sebesar Rp19.569.114.378 dan untuk penambahan 3 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 120 hari dengan biaya Rp19.515.413.386. (3) Penambahan jam kerja (lembur) jika dibandingkan dengan penambhan tenaga kerja dari sisi durasi maupun dari segi biayanya, penggunaan penambahan tenaga kerja lebih efektif jika dibandingkan dengan penambahan tenaga kerja.. (4)Biaya mempercepat durasi proyek pada penambahan jam lembur atau penambahan tenaga kerja lebih murah dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarakan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda.en_US
dc.description.abstractDalam pelaksanaan proyek konstruksi ada tiga faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan suatu proyek yaitu waktu, biaya dan mutu. Tolak ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat dari waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimal tanpa meninggalkan mutu hasil pekerjaan. Tujuan penelitian ini adalah menghitung perubahan biaya dan waktu pelaksanaan proyek dengan variasi penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja, serta membandingkan hasil antara biaya denda dengan perubahan biaya sesudah penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari kontraktor pelaksana. Analisis data menggunakan program Microsoft Project 2016 dan metode time cost trade off. Hasil dari program Microsoft Project 2016 adalah lintasan kritis dan kenaikan biaya akibat dari penambahan jam kerja (lembur) sedangkan hasil dari metode time cost trade off adalah percepatan durasi dan kenaikan biaya akibat percepatan durasi dalam setiap kegiatan yang dipercepat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) waktu dan biaya total proyek pada kondisi normal sebesar 147 hari dengan biaya Rp19.799.720.908, dengan penambahan 1 jam kerja lembur didapatkan durasi optimal crashing 134 hari dan dengan biaya sebesar Rp19.683.146.711, pada penambahan 2 jam kerja lembur didapatkan durasi optimal crashing 129 hari dan biaya sebesar Rp19.646.191.411 dan pada penambahan 3 jam kerja lembur didapatkan durasi optimal crashing 125 hari dengan biaya Rp19.631.152.016. (2) Waktu dan Biaya total proyek pada kondisi normal sebesar 147 hari dengan biaya Rp19.799.720.908, pada penambahan tenaga kerja 1 didapatkan durasi crashing 133 hari dan dengan biaya sebesar Rp19.665.360.753, pada penambahan tenaga kerja 2 didapatkan durasi crashing 125 hari dan biaya sebesar Rp19.569.114.378 dan untuk penambahan 3 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 120 hari dengan biaya Rp19.515.413.386. (3) Penambahan jam kerja (lembur) jika dibandingkan dengan penambhan tenaga kerja dari sisi durasi maupun dari segi biayanya, penggunaan penambahan tenaga kerja lebih efektif jika dibandingkan dengan penambahan tenaga kerja.. (4)Biaya mempercepat durasi proyek pada penambahan jam lembur atau penambahan tenaga kerja lebih murah dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarakan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda.en_US
dc.publisherFT UMYen_US
dc.titleANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFFen_US
dc.typeThesis SKR FT 220en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record