Show simple item record

dc.contributor.advisorPUJIANTO, AS’AT
dc.contributor.advisorFAIZAH, RESTU
dc.contributor.authorPRATAMA, ANDRI NANDA
dc.date.accessioned2016-10-07T06:51:11Z
dc.date.available2016-10-07T06:51:11Z
dc.date.issued2016-08-16
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/4572
dc.descriptionBeton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum digunakan. Bahan penyusun beton terdiri dari semen, agregat kasar, agregat halus, air. Karakteristik kualitas agregat kasar yang digunakan sebagai komponen struktural beton memegang peranan penting dalam menentukan karakteristik kualitas struktur beton yang dihasilkan, sebab agregat kasar mengisi sebagian besar volume beton. Penelitian ini menggunakan beton normal dengan kuat tekan beton rencana 19 Mpa yang merupakan campuran air, semen, agregat halus,dan agregat kasar. Agregat kasar yang digunakan pada penelitian ini berasal dari semua lokasi yaitu dari Clereng, Kali Progo dan Gunung Merapi. Benda uji yang digunakan pada penelitian ini berbentuk silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dengan uji tekan beton dilakukan pada umur 28 hari. Salah satu yang diamati pada penelitian ini yaitu pengaruh penggunaan agregat kasar dari daerah Yogyakarta terhadap kuat tekan beton. Penelitian ini menggunakan agregat kasar yang berasal dari Clereng, Kali Progo, dan Merapi, masing-masing variasi kerikil dibuat sebanyak 3 benda uji. Hasil uji kuat tekan beton dengan menggunakan kerikil Clereng memiliki kuat tekan yang lebih tinggi yaitu sebesar 21,3 Mpa, dan beton dengan menggunakan kerikil Kali Progo sebesar 17,49 Mpa, dan nilai kuat terendah terdapat pada beton yang menggunakan kerikil Gunung Merapi yaitu sebesar 15,9 Mpaen_US
dc.description.abstractBeton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum digunakan. Bahan penyusun beton terdiri dari semen, agregat kasar, agregat halus, air. Karakteristik kualitas agregat kasar yang digunakan sebagai komponen struktural beton memegang peranan penting dalam menentukan karakteristik kualitas struktur beton yang dihasilkan, sebab agregat kasar mengisi sebagian besar volume beton. Penelitian ini menggunakan beton normal dengan kuat tekan beton rencana 19 Mpa yang merupakan campuran air, semen, agregat halus,dan agregat kasar. Agregat kasar yang digunakan pada penelitian ini berasal dari semua lokasi yaitu dari Clereng, Kali Progo dan Gunung Merapi. Benda uji yang digunakan pada penelitian ini berbentuk silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dengan uji tekan beton dilakukan pada umur 28 hari. Salah satu yang diamati pada penelitian ini yaitu pengaruh penggunaan agregat kasar dari daerah Yogyakarta terhadap kuat tekan beton. Penelitian ini menggunakan agregat kasar yang berasal dari Clereng, Kali Progo, dan Merapi, masing-masing variasi kerikil dibuat sebanyak 3 benda uji. Hasil uji kuat tekan beton dengan menggunakan kerikil Clereng memiliki kuat tekan yang lebih tinggi yaitu sebesar 21,3 Mpa, dan beton dengan menggunakan kerikil Kali Progo sebesar 17,49 Mpa, dan nilai kuat terendah terdapat pada beton yang menggunakan kerikil Gunung Merapi yaitu sebesar 15,9 Mpaen_US
dc.publisherFT UMYen_US
dc.subjectAgregat kasar, Clereng, Kali Progo, Merapi, Kuat tekan betonen_US
dc.titlePENGARUH PENGGUNAAN AGREGAT KASAR DARI YOGYAKARTA TERHADAP KUAT TEKAN BETONen_US
dc.typeThesis SKR FT 309en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record