Show simple item record

dc.contributor.authorHARIYANTO, MUHSIN
dc.date.accessioned2016-10-19T21:50:15Z
dc.date.available2016-10-19T21:50:15Z
dc.date.issued2016-10-19
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/5237
dc.description.abstractSimbol itu penting. Tetapi, yang lebih penting adalah: “substansinya”. Itulah pernyataan ‘klise’ yang selalu kita dengan. Ungkapan ini sering dinyatakan juga ketika orang berkeinginan untuk melihat kesalehan seorang. Ada kesalehan simbolik, dan ada juga kesalehan substantif. Kesalehan simbolik ada pada sesuatu yang tampak, sedangkan kesalehan substantif ada pada keseluruhan sikap dan tindakan yang dilandasi oleh keimanan dan dibalut dengan keikhlasan. Begitu juga dengan “takwa” (at-taqwâ) yang digambarkan oleh para ulama sebagai perpaduan antara sikap khauf (kekhawatira ataurasa takut) dan rajâ’ (harapan), tidak mugkin hanya dipahami sebagai sesuatu yang hanya bersifat simbolik, tetapi harus menyata menjadi sesutu yang bersifat substantif, karena takwa merupakan perwujudan dari nilai-nilai keislaman yang hadir dalam diri setiap muslim sehingga melibatkan setiap muslim dalam ranah konsekuensia, “keadaan yang menggambarkan sejauhmana perilaku seseorang terkait dengan nilai-nilai keislamannya”.en_US
dc.publisherUNIRES UMYen_US
dc.subjectAQIDAHen_US
dc.titleTAKWA: “ANTARA SIMBOL DAN SUBSTANSI”en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record