Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorHERLANGGA, JULIO BASUKI
dc.date.accessioned2016-10-21T01:31:58Z
dc.date.available2016-10-21T01:31:58Z
dc.date.issued2016-08-23
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/5268
dc.descriptionDi dalam kehidupan masyarakat Kadibeso terdapat sistem bagi hasil dalam pertanian yang sering dilakukan oleh petani padi, masyarakat Kadibeso biasa menyebutnya dengan sistemparon. Sistem paron digunakan masyarakat Kadibeso sebagai sarana pembagian hasil kerjasama antara petani dengan pemilik sawah. Sistem paron telah lama dan telah membudidaya di kalangan petani khususnya di pedukuhan Kadibeso.Sistem paron yang mendekati konsep bagi hasil dalam ekonomi Islam ini menjadi sistem perhitungan antara pemilik modal (sawah pertanian) dengan penggarap. Dalam ekonomi Islam sistem kerja sama antara pemilik modal (sawah pertanian) dengan penggarap di sebut Muzara’ah dan Mukhabarah Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalkan perilaku, persepsi, motivasi dan tindakan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua jenisdata yaitu data primer dan data sekunder. Sistem paron telah sesuai dengan konsep Ekonomi Islam karena sistem paron bukan menyewakan sawah melainkan memberikan hak garap kepada petani penggarap untuk dikelola. Hal ini telah sesuai dengan Al-Quran dan Hadis.en_US
dc.description.abstractIn Kaibeso, there is a profit sharing system in agriculture done among paddy farmers, and it is called paron system. Paronsystem is used by Kadibeso people as a way to share the work profit between farmers and rice field owners. This system has been preserved among farmers, especially those in Kadibeso village. This system,which is similar to profit sharing system in Islamic economy,becomes the accounting system for capital owners (rice field) and the cultivators. In Islamic economy system, this cooperation between capital owners (rice field) and the cultivators is called Muzara’ah and Mukhabarah. The metod used in this research is qualitative method- a research done to understand the phenomena experienced by the subject of the research such as behavior, perception, mitivation, and action. The data used in this reseacrh consist of primary and secondary data. Paron system is line with Islamic economic system because it does not lease ice field but give the right to farmers to cutivate. It is already in line with Al-Quran and Haditden_US
dc.publisherFAI UMYen_US
dc.subjectParon, Islamic economy, Muzara’ah, Mukhabarah. Paron, Ekonomi Islam, Muzara’ah, Mukhabarahen_US
dc.titlePRAKTIK BAGI HASIL PETANI PADI DITINJAU DARI KONSEP EKONOMI ISLAM (Studi Kasus di Pedukuhan Kadibeso, Desa Sabdodadi, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul)en_US
dc.typeThesis SKR FAI 242en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record