Show simple item record

dc.contributor.advisorMADJID, ABDUL
dc.contributor.authorQUR AN, MIFTACHUL
dc.date.accessioned2016-10-22T02:18:41Z
dc.date.available2016-10-22T02:18:41Z
dc.date.issued2016-08-29
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/5286
dc.descriptionTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pendidikan keluarga Islam dalam kisah Nabi Ibrahim yang terdapat dalam tafsir al-Munîr karya Wahbah az-Zuḥaili serta mengetahui relevansinya dengan pendidikan keluarga masa kini.. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka yang bersifat deskriptif–analitis. Sumber dari penelitian ini adalah kitab Tafsir al-Munîr karya Wahbah az-Zuḥaili serta beberapa sumber lainnya yang terdapat pembahasan mengenai penelitian yang sedang dilakukan yang datanya dikumpulkan dengan teknik metode analisis (tahlili). Hasil dari penelitian ini adalah pendidikan Islam yang diterpakan Nabi Ibrahim kepada keluarganya adalah 1) Menjadi hamba yang sabar atas ujian dan cobaan dari Allah SWT. 2) Agar senantiasa berdoa untuk kebaikan diri sendiri dan kebaikan anggota keluarga yang lain. 3) Memberikan wasiat dan nasehat kepada anak agar selalu berpegang teguh pada ajaran Islam. 3) Selalu menjaga diri sendiri dan anggota keluarga agar terhindar dari kesyirikan kepada Allah SWT. 4) Menjadikan rezeki yang diperoleh untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas peribadatan kita kepada Allah SWT. 5) Menjadi hamba yang solih dengan menjaga hubungan baik antara manusia dengan cara memiliki etika dan norma yang baik. 6) Setiap anggota keluarga harus menjadi hamba yang bersyukur atas nikmat Allah SWT. 7) Menjadi rumah tangga yang berfungsi sebagai lembaga pendidikan yang menciptakan generasi penerus ajaran Islam. 8) Mewujudkan lingkungan yang dapat menunjang peningkatan ibadah kepada Allah SWT. 9) Lebih mengutamakan pendidikan Islam daripada pendidikan yang lain. 10) Mewujudkan lingkungan keluarga yang agamis. 11) Berdialog antar anggota keluarga, khususnya kepada anak tentang kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan sebagai seorang Muslim dengan dialog yang baik. Sebagai pendidik bagi anak dalam keluarga yakni orang tua harus memberikan materi pendidikan Islam yang mampu menjadikan anak keturunanya generasi yang memegang teguh pada ajaran Islam. Selain itu, orang tua juga diharuskan untuk memberikan nasehat, wasiat beserta panjatan doa agar tujuan dalam pendidikannya tercapai. Metode yang paling efektif digunakan untuk menyampaikan materi pendidikan Islam adalah dengan metode dialog. Selanjutnya perlu dilakukan evaluasi terhadap pencapaian tujuan pendidikan Islam yakni dengan barometer salat.en_US
dc.description.abstractTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pendidikan keluarga Islam dalam kisah Nabi Ibrahim yang terdapat dalam tafsir al-Munîr karya Wahbah az-Zuḥaili serta mengetahui relevansinya dengan pendidikan keluarga masa kini.. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka yang bersifat deskriptif–analitis. Sumber dari penelitian ini adalah kitab Tafsir al-Munîr karya Wahbah az-Zuḥaili serta beberapa sumber lainnya yang terdapat pembahasan mengenai penelitian yang sedang dilakukan yang datanya dikumpulkan dengan teknik metode analisis (tahlili). Hasil dari penelitian ini adalah pendidikan Islam yang diterpakan Nabi Ibrahim kepada keluarganya adalah 1) Menjadi hamba yang sabar atas ujian dan cobaan dari Allah SWT. 2) Agar senantiasa berdoa untuk kebaikan diri sendiri dan kebaikan anggota keluarga yang lain. 3) Memberikan wasiat dan nasehat kepada anak agar selalu berpegang teguh pada ajaran Islam. 3) Selalu menjaga diri sendiri dan anggota keluarga agar terhindar dari kesyirikan kepada Allah SWT. 4) Menjadikan rezeki yang diperoleh untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas peribadatan kita kepada Allah SWT. 5) Menjadi hamba yang solih dengan menjaga hubungan baik antara manusia dengan cara memiliki etika dan norma yang baik. 6) Setiap anggota keluarga harus menjadi hamba yang bersyukur atas nikmat Allah SWT. 7) Menjadi rumah tangga yang berfungsi sebagai lembaga pendidikan yang menciptakan generasi penerus ajaran Islam. 8) Mewujudkan lingkungan yang dapat menunjang peningkatan ibadah kepada Allah SWT. 9) Lebih mengutamakan pendidikan Islam daripada pendidikan yang lain. 10) Mewujudkan lingkungan keluarga yang agamis. 11) Berdialog antar anggota keluarga, khususnya kepada anak tentang kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan sebagai seorang Muslim dengan dialog yang baik. Sebagai pendidik bagi anak dalam keluarga yakni orang tua harus memberikan materi pendidikan Islam yang mampu menjadikan anak keturunanya generasi yang memegang teguh pada ajaran Islam. Selain itu, orang tua juga diharuskan untuk memberikan nasehat, wasiat beserta panjatan doa agar tujuan dalam pendidikannya tercapai. Metode yang paling efektif digunakan untuk menyampaikan materi pendidikan Islam adalah dengan metode dialog. Selanjutnya perlu dilakukan evaluasi terhadap pencapaian tujuan pendidikan Islam yakni dengan barometer salat.en_US
dc.publisherFAI UMYen_US
dc.subjectpendidikan keluarga islam, pendidikan keluarga islam nabi ibrahimen_US
dc.titlePENDIDIKAN KELUARGA ISLAM DALAM KISAH NABI IBRAHIM PRESPEKTIF TAFSIR AL MUNÎR KARYA WAHBAH AZ-ZUḤAILIen_US
dc.typeThesis SKR FAI 235en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record