dc.contributor.author | DIANASTESI, SHENDY | |
dc.date.accessioned | 2016-11-08T01:45:31Z | |
dc.date.available | 2016-11-08T01:45:31Z | |
dc.date.issued | 2016-08 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/5995 | |
dc.description | Gigi yang telah digerakkan dengan perawatan ortodontik dapat
mengalami relaps. Relaps adalah kembalinya sebagian atau seluruhnya kondisi
seperti sebelum dilakukan perawatan, dan masih menjadi masalah dalam
perawatan ortodontik. Salah satu metode pengukuran relaps dilakukan dengan
menggunakan PAR indeks (Peer Assessment Rating Indexs).
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi terjadinya relaps
setelah perawatan dengan alat ortodontik cekat menggunakan indeks PAR.
Metode penelitian: Sampel yang digunakan berjumalah 24 cetakan gigi setelah
lepas bracket dan 24 cetakan gigi saat penelitian yang memenuhi kriteria inklusi.
Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisi data deskriftif dengan
uji Shapiro-wilk untuk mengetahui normalitas dan homogenitas data dan uji
Paired Sampel T test untuk uji perbedaan data berpasangan pada sebaran data
yang normal.
Hasil: Hasil uji normalitas Shapiro-wilk pada skor setelah lepas bracket dan skor
saat penelitian menunjukan p>0,05 yang artinya sebaran data normal. Hasil uji
Paired T test pada skor setelah lepas bracket dan skor saat penelitian menunjukkan
p<0,05 yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan antara skor PAR setelah lepas
bracket dan skor saat penelitian. Hal ini menunjukkan masih terjadi relaps setelah
perawatan ortodontik cekat namun masih dalam katagori yang ringan | en_US |
dc.description.abstract | Teeth that have been finished using orthodontic appliance has a
tendency to relapse. Relapse is return of tooth position into an early form of
malocclusion, and it still an issue in orthodontic treatment. Counting of relapse
doing by PAR Index (Peer Assessment Rating Index).
Aim: The aim of this study was to know the relaps prevalence after Orthodontic
treatment with fixed Orthodontic appliance using PAR index.
Methods: Sample of this study were 24 dental impression post treatment and 24
dental impression during the research. The method of this study was descriptive
analitic with Shapiro-wilk test to get the data homogenity and normality, Paired T
test to analyze the difference of paired data with normal distribution.
Results: Result showed saphiro wilk test after bracket removal score and the
score when this study was performed was p>0,05 which means the distributione
of data was normal. Paired sample t test showed the result after bracket removal
score and the score when this study was performed was p<0,05 which means
there were significance differences.
Conclusion: There were significance difference between PAR index after bracket
removal and when this study was performed. This showed that there was
prevalence of mild relapse after fixed orthodontics treatment | en_US |
dc.publisher | FKIK UMY | en_US |
dc.subject | Fixed Orthodontic appliance, Relapse, PAR indexs. Alat ortodontik cekat, Relaps, Indeks PAR. | en_US |
dc.title | PREVALENSI TERJADINYA RELAPS SETELAH PERAWATAN DENGAN ALAT ORTODONTIK CEKAT (Evaluasi Menggunakan Peer Assessment Rating Index/PAR) | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
208 | en_US |