dc.description.abstract | Pada berbagai macam situasi, bahasa dapat dimanfaatkan untuk
menyampaikan gagasan pembicara kepada pendengar atau penulis kepada
pembaca (Sugihastuti, 2016:3). Penyampaian gagasan harus tepat, sehingga
gagasan dapat tersampaikan dengan baik. Tarigan (2011:2) menjelaskan bahwa
sebagian besar manusia di bumi ini menggunakan dua bahasa sebagai alat
komunikasi. Hal tersebut menyebabkan semakin banyak pembelajar bahasa asing,
salah satunya bahasa Jepang. Ada beberapa unsur yang harus dikuasai oleh
pembelajar agar mampu menguasai bahasa Jepang, salah satunya adalah pola
kalimat. Pola kalimat –te iku dan –te kuru pada bahasa Jepang dalam
pengunaannya harus memperhatikan posisi subjek dan objek, sehingga banyak
pembelajar bahasa Jepang yang terkecoh dengan penggunaanya. Tidak adanya
pola kalimat seperti –te iku dan –te kuru dalam bahasa Indonesia membuat
pembelajar bahasa Jepang sering mengalami kesulitan untuk memahaminya.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis kesalahan
dengan menggunakan instrumen tes dan non-tes berupa angket yang diberikan
kepada mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta tingkat 3 tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 35
mahasiswa yang telah belajar pola kalimat –te iku dan –te kuru. Kesalahan pada
penelitian ini membatasi pada mistake disebabkan karena durasi mistake yaitu
temporer atau sementara. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tipe kesalahan
pembelajar yang muncul dan penyebab terjadinya kesalahan pada penggunaan
pola kalimat –te iku dan –te kuru. | en_US |