Show simple item record

dc.contributor.authorSARDI, MARTINUS
dc.contributor.authorSARNAWA, BAGUS
dc.date.accessioned2016-11-08T05:52:13Z
dc.date.available2016-11-08T05:52:13Z
dc.date.issued2016-07
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/6041
dc.descriptionDalam jangka panjang penelitian ini bertujuan untuk mengajukan pemikiran tentang pengawasan terhadap aparatur sipil negara di daerah dalam pelaksanaan pelayanan umum khususnya di bidang kesehatan dan pendidikan. Hal ini penting karena pada saat ini keluhan masyarakat terhadap pelaksanaan pelayanan umum dibidang kesehatan dan pendidikan masih sangat rendah kualkitasnya. Data dari Data Lembaga Ombudsman DIY dalam bidang pendidikan sebanyak 23 pengaduan (19,33%) dan bidang kesehatan sebanyak 13 pengaduan (10,40%), Sejalan dengan laporan tersebut adalah laporan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) perwakilan DIY yang menyebutkan bahwa 168 orang menyampaikan laporan terhadap rendahnya pelayanan publik, dengan perincian 43 persen mengeluhkan lamban dan tingginya biaya pelayanan publik oleh pemerintah kabupaten dan kota, 30 persen mengeluhkan berlarutlarutnya pelayanan sedangkan sisanya sebanyak 27 persen menyampaikan keluhan yang berkaitan dengan penyalahgunaan dan diskriminasi, permintaan imbalan uang serta tidak memberikan pelayanan dengan patut. Secara khusus, ORI Perwakilan DIY Jawa Tengah memberikan catatan terkait pendidikan di kota Yogyakarta. Disebutkan bahwa pelayanan pendidikan di kota Yogyakarta sangat buruk. Hal ini terkait dengan pungutan liar, penahanan ijazah dan rapor siswa karena siswa belum melunasi biaya pendidikan. Buruknya pelayanan pendidikan tersebut terjadi hampir di semua sekolah baik sekolah negeri maupun swasta termasuk yang berbasis agama. Pada tahun 2014 ini, keluhan masyarakat di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman paling tinggi pada pelayanan bidang pendidikan. Keluhan masyarakat atas pelayanan pendidikan di Kota Yogyakarta yang disampaikan ke ORI Perwakilan DIY Jawa Tengah sebanyak 7 keluhan dengan hanya 2 yang diselesaikan, sementara di Kabupaten Sleman tercatat sebanyak 8 keluhan dan hanya 1 yang diselesaikan. Dengan demikian target khusus yang ingin dicapai dari penelitian ini adanya model pengawasan terhadap apatur sipil negara dalam pelaksanaan pelayanan umum bidang pendidikan dan kesehatan Untuk mencapai target-tersebut, penelitian ini pada dasarnya menggunakan pendekatan kualitatif dan dalam batas-batas tertentu menggunakan pendekatan kuantitatif, khususnya dalam penggunaan metode pengumpulan data yaitu dengan metode wawancara dengan alat pedoman wawancara, focus group discussion serta observasi, termasuk analisis data. Penelitian akan mendeskripsikan nilai-nilai lingkungan hidup dalam pembangunan wilayah khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta.en_US
dc.description.abstractDalam jangka panjang penelitian ini bertujuan untuk mengajukan pemikiran tentang pengawasan terhadap aparatur sipil negara di daerah dalam pelaksanaan pelayanan umum khususnya di bidang kesehatan dan pendidikan. Hal ini penting karena pada saat ini keluhan masyarakat terhadap pelaksanaan pelayanan umum dibidang kesehatan dan pendidikan masih sangat rendah kualkitasnya. Data dari Data Lembaga Ombudsman DIY dalam bidang pendidikan sebanyak 23 pengaduan (19,33%) dan bidang kesehatan sebanyak 13 pengaduan (10,40%), Sejalan dengan laporan tersebut adalah laporan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) perwakilan DIY yang menyebutkan bahwa 168 orang menyampaikan laporan terhadap rendahnya pelayanan publik, dengan perincian 43 persen mengeluhkan lamban dan tingginya biaya pelayanan publik oleh pemerintah kabupaten dan kota, 30 persen mengeluhkan berlarutlarutnya pelayanan sedangkan sisanya sebanyak 27 persen menyampaikan keluhan yang berkaitan dengan penyalahgunaan dan diskriminasi, permintaan imbalan uang serta tidak memberikan pelayanan dengan patut. Secara khusus, ORI Perwakilan DIY Jawa Tengah memberikan catatan terkait pendidikan di kota Yogyakarta. Disebutkan bahwa pelayanan pendidikan di kota Yogyakarta sangat buruk. Hal ini terkait dengan pungutan liar, penahanan ijazah dan rapor siswa karena siswa belum melunasi biaya pendidikan. Buruknya pelayanan pendidikan tersebut terjadi hampir di semua sekolah baik sekolah negeri maupun swasta termasuk yang berbasis agama. Pada tahun 2014 ini, keluhan masyarakat di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman paling tinggi pada pelayanan bidang pendidikan. Keluhan masyarakat atas pelayanan pendidikan di Kota Yogyakarta yang disampaikan ke ORI Perwakilan DIY Jawa Tengah sebanyak 7 keluhan dengan hanya 2 yang diselesaikan, sementara di Kabupaten Sleman tercatat sebanyak 8 keluhan dan hanya 1 yang diselesaikan. Dengan demikian target khusus yang ingin dicapai dari penelitian ini adanya model pengawasan terhadap apatur sipil negara dalam pelaksanaan pelayanan umum bidang pendidikan dan kesehatan Untuk mencapai target-tersebut, penelitian ini pada dasarnya menggunakan pendekatan kualitatif dan dalam batas-batas tertentu menggunakan pendekatan kuantitatif, khususnya dalam penggunaan metode pengumpulan data yaitu dengan metode wawancara dengan alat pedoman wawancara, focus group discussion serta observasi, termasuk analisis data. Penelitian akan mendeskripsikan nilai-nilai lingkungan hidup dalam pembangunan wilayah khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectPENGAWASANen_US
dc.subjectAPARATUR SIPIL NEGARAen_US
dc.subjectPELAYANANen_US
dc.titlePENGAWASAN YURIDIS REPRESIF TERHADAP APARATUR SIPIL NEGARA DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN DI KOTA YOGYAKARTAen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • JURNAL
    Berisi tulisan dosen dalam yang telah dimuat dalam jurnal nasional maupun internasional yang tidak diterbitkan oleh UMY. Diharapkan menambahkan link dari jurnal yang asli dalam diskripsinya.maupun internasional

Show simple item record