Show simple item record

dc.contributor.authorPRIYO, MANDIYO
dc.date.accessioned2016-11-10T05:15:45Z
dc.date.available2016-11-10T05:15:45Z
dc.date.issued2016-02
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/6238
dc.description.abstractWaktu dan biaya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dan kegagalan suatu proyek. Tolak ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat dari waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimal. Kenyataannya di lapangan sering sekali waktu pekerjaan tidak dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang direncanakan dan menyebabkan terjadinya keterlambatan dalam pelaksanaan proyek. Keterlambatan pada proyek akan menyebabkan efek samping bagi proyek. Maka dari itu, waktu dan biaya yang dioptimasikan sangat penting untuk diketahui. Dari waktu dan biaya yang optimal maka pelaksana proyek bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal. Penelitian ini membahas analisa percepatan waktu proyek (time cost trade overtime) pada pelaksanaan pada tiga (3) proyek terkait dengan bangunan gedung dengan metode penambahan jam kerja (lembur) dan menentukan perubahan biaya proyek setelah dilakukan penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja dengan menggunakan bantuan program Microsoft Project. Tiga proyek yang akan diteliti meliputi: Proyek Pembangunan Gedung Indonesia, Proyek Pembangunan Hotel Amaris Sagan Yogyakarta, dan Proyek Pembangunan Hotel NEO. Hasil penelitian ini menunukkan bahawa (1) Pada Proyek Pembangunan Gedung Indonesia dengan penambahan jam kerja (lembur) didapatkan waktu dan biaya optimum pada umur proyek 242 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp. 10.481.732.644,58 dengan efisiensi waktu proyek sebanyak 24 hari (9,02%) dan efisiensi biaya proyek sebesar Rp. 43.019.556,39 (0,41%). Sedangkan pada penambahan tenaga kerja didapatkan waktu dan biaya optimum pada 243 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp. 10.482.934.084,43 dengan efisiensi waktu proyek sebanyak 23 hari (8,65%) dan efisiensi biaya proyek sebesar Rp. 41.818.116,54 (0,41%). (2) Pada Proyek Pembangunan Hotel Amaris Sagan Yogyakarta dengan penambahan jam kerja (lembur) didapatkan waktu dan biaya optimum pada umur proyek 235 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp. 8.438.038.832 dengan efisiensi waktu proyek sebanyak 5 hari (2,13%) dan efisiensi biaya proyek sebesar Rp. 3.559.695 (0,04%). Sedangkan pada penambahan tenaga kerja didapatkan waktu dan biaya optimum pada 226 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp. 8.429.832.759 dengan efisiensi waktu proyek sebanyak 14 hari (6,19%) dan efisiensi biaya proyek sebesar Rp. 11.779.674 (0,14%). (3) Pada Proyek Pembangunan Hotel NEO dengan penambahan jam kerja (lembur) didapatkan waktu dan biaya optimum pada umur proyek 152 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp. 12.377.411.626 dengan efisiensi waktu proyek sebanyak 33 hari (17,84%) dan efisiensi biaya proyek sebesar Rp. 89.802.140 (0,72%). Sedangkan pada penambahan tenaga kerja didapatkan waktu dan biaya optimum pada 152 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp. 12.289.679.361 dengan efisiensi waktu proyek sebanyak 33 hari (17,84%) dan efisiensi biaya proyek sebesar Rp. 177.534.405 (1,42%). (4) Metode percepatan waktu proyek baik dengan cara penambahan jam kerja (lembur) maupun dengan cara penambahan tenaga kerja sama-sama mampu memberikan durasi dan biaya optimal. (5) Mempercepat waktu penyelesaian proyek dengan cara penambahan tenaga kerja memberikan efisiensi biaya yang lebih besar dibandingkan dengan cara penambahan jam kerja (lembur).en_US
dc.subjectTime Cost Trade Offen_US
dc.titlePENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (TCTO) PADA PROYEK BANGUNAN GEDUNGen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record