dc.description.abstract | Sang Penyabar, itulah predikat yang pantas diberikan kepada Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam. Betapa tidak? Ketika usai perang Uhud, beliau – dengan sangat lembut – menyapa umatnya dengan sapaan yang amat santun, dan seraya berdoa kepada Allah untuk memberi maaf dan ampunan kepada siapa pun yang dianggap oleh pasukan Perang Uhud sebagai biang kekalahan telak melawan musuhnya. Padahal, andaikata – pada saat itu – Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam meluapkan kemarahannya pun semua orang memaklumi. Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam paham bahwa Allah tak pernah melarang siapa pun yang dizalimi untuk membalas kezaliman itu dengan balasan yang sepadan, tetapi memaafkan kepada semua orang yang pernah berbuat zalim kepada dirinya jauh lebih baik nilainya. | en_US |