Show simple item record

dc.contributor.advisorSANTOSA, DWI
dc.contributor.authorSALIM, NASHRULLAH
dc.date.accessioned2016-12-07T02:06:16Z
dc.date.available2016-12-07T02:06:16Z
dc.date.issued2016-05-25
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/6913
dc.descriptionPenelitian ini di lakukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan metode pembelajaran Bandongan tahfidz Qur’an pada santri Salafiyah Wustho di Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an Kasihan Bantul Yogyakarta. Maka dalam penelitian ini yang akan diungkap adalah sebab-sebab apa saja yang dapat menjadikan santri Salafiyah Wustho mudah menghafal al-Qur’an dengan metode pembelajaran Bandongan, apa saja kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran Bandongan tahfidz Qur’an pada santri Salafiyah Wustho. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, dengan subjek penelitian yakni pengajar (musrif) dan santri santri Salafiyah Wustho kelas VII, VIII, dan IX. Dalam proses pengumpulan data peneliti menggunakan metode wawancara, dokumentasi, dan observasi. Sedangkan untuk analisisnya, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu berupa data-data yang tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati, sehingga dalam hal ini peneliti berupaya mengadakan penelitian yang bersifat menggambarkan secara menyeluruh tentang keadaan yang sebenarnya. Dari hasil penelitian peneliti menemukan (1) Proses pelaksanaan metode pembelajaran Bandongan tahfidz Qur’an di pondok pesantren Hamalatul Qur’an diantaranya: (a) metode pembelajaran Bandongan merupakan gabungan dari dua pembelajaran yakni ziyadah (menambah hafalan bau) dan murojaah (mengulang hafalan dimana pembelajaran murojaah terbagi menjadi tujuh bagian yakni: yaumiyah, fardiyah, tsunnaiyah, haloqatiyyah, tasmi’, imtihan usbu’iyah dan laznah juz’iyah pelaksanaan pembelajaran ziyadah dan murojaah dilaksanakan pada waktu pagi, siang, dan malam (b) santri mengikuti program tahsin Qur’an untuk membetulakan bacaannya dengan tajwid sebelum mengikuti metode pembelajaran Bandongan tahfidz Qur’an (c) adanya target hafalan pada setiap jenjang (d) proses evaluasi oleh musrif dan santri dengan menggunakan pembelajaran murojaah imtihan usbuiyah dan tasmi’, (2) sebab-sebab santri mudah menghafal al-Qur’an diantaranya: (a) target hafalan yang membuat santri termotivasi (b) penambahan hafalan baru dipagi hari karena diwaktu tersebut santri sangat mudah menyerap apa yang diterima (c) hafalan surah dari yang pendek ke yang panjang, (3) kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran bandongan tahfidz Qur’an yakni: (a) kelebihan: target hafalan yakni mengahafal 3 tahun harus selesai 30 juz dan prsoes evaluasi yang dilakukan oleh musrif dengan cara masing-masing, sedangkan kekurangannya: Fokus santri sering terbagi antara menambah hafalan baru dengan mengulang hafalan yang sudah dihafalkan sehingga terkadang santri kurang berkonsentrasi dalam menghafal.en_US
dc.description.abstractPenelitian ini di lakukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan metode pembelajaran Bandongan tahfidz Qur’an pada santri Salafiyah Wustho di Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an Kasihan Bantul Yogyakarta. Maka dalam penelitian ini yang akan diungkap adalah sebab-sebab apa saja yang dapat menjadikan santri Salafiyah Wustho mudah menghafal al-Qur’an dengan metode pembelajaran Bandongan, apa saja kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran Bandongan tahfidz Qur’an pada santri Salafiyah Wustho. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, dengan subjek penelitian yakni pengajar (musrif) dan santri santri Salafiyah Wustho kelas VII, VIII, dan IX. Dalam proses pengumpulan data peneliti menggunakan metode wawancara, dokumentasi, dan observasi. Sedangkan untuk analisisnya, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu berupa data-data yang tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati, sehingga dalam hal ini peneliti berupaya mengadakan penelitian yang bersifat menggambarkan secara menyeluruh tentang keadaan yang sebenarnya. Dari hasil penelitian peneliti menemukan (1) Proses pelaksanaan metode pembelajaran Bandongan tahfidz Qur’an di pondok pesantren Hamalatul Qur’an diantaranya: (a) metode pembelajaran Bandongan merupakan gabungan dari dua pembelajaran yakni ziyadah (menambah hafalan bau) dan murojaah (mengulang hafalan dimana pembelajaran murojaah terbagi menjadi tujuh bagian yakni: yaumiyah, fardiyah, tsunnaiyah, haloqatiyyah, tasmi’, imtihan usbu’iyah dan laznah juz’iyah pelaksanaan pembelajaran ziyadah dan murojaah dilaksanakan pada waktu pagi, siang, dan malam (b) santri mengikuti program tahsin Qur’an untuk membetulakan bacaannya dengan tajwid sebelum mengikuti metode pembelajaran Bandongan tahfidz Qur’an (c) adanya target hafalan pada setiap jenjang (d) proses evaluasi oleh musrif dan santri dengan menggunakan pembelajaran murojaah imtihan usbuiyah dan tasmi’, (2) sebab-sebab santri mudah menghafal al-Qur’an diantaranya: (a) target hafalan yang membuat santri termotivasi (b) penambahan hafalan baru dipagi hari karena diwaktu tersebut santri sangat mudah menyerap apa yang diterima (c) hafalan surah dari yang pendek ke yang panjang, (3) kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran bandongan tahfidz Qur’an yakni: (a) kelebihan: target hafalan yakni mengahafal 3 tahun harus selesai 30 juz dan prsoes evaluasi yang dilakukan oleh musrif dengan cara masing-masing, sedangkan kekurangannya: Fokus santri sering terbagi antara menambah hafalan baru dengan mengulang hafalan yang sudah dihafalkan sehingga terkadang santri kurang berkonsentrasi dalam menghafal.en_US
dc.publisherFAI UMYen_US
dc.subjectMetode Pembelajaran Bandongan Tahfidz Qur’an (study kasus santri Salafiyah Wustho).en_US
dc.titlePELAKSANAAN METODE PEMBELAJARAN BANDONGAN TAHFIDZ QUR’AN PONDOK PESANTREN HAMALATUL QUR’AN KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA (Studi Kasus Santri Salafiyah Wustho)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record