Show simple item record

dc.contributor.advisorSOEBANDONO, BAGUS
dc.contributor.advisorFAIZAH, RESTU
dc.contributor.authorPARAMITA, ANDINI
dc.date.accessioned2016-12-08T07:52:15Z
dc.date.available2016-12-08T07:52:15Z
dc.date.issued2016-08
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/7055
dc.descriptionStandar perencanaan untuk struktur beton bertulang di Indonesia mengalami pembaharuan dengan dikeluarkannya SNI 2847:2013 “Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung” sebagai pengganti dari SNI 03-2847-2002. Meskipun tidak terdapat perubahan secara signifikan, namun terdapat beberapa pembaharuan konsep yang seharusnya dipahami oleh pelaku teknis di bidang struktur, terutama seorang perencana struktur. Salah satu perubahan yang dilakukan dalam SNI 2847:2013 adalah dalam masalah perencanaan komponen struktur lentur. Konsep baru dalam SNI 2847:2013 adalah dalam hal perencanaan komponen struktur lentur, yang didasarkan pada regangan tarik netto dari tulangan baja tarik terluar, t. Berdasarkan nilai t, maka suatu penampang struktur lentur dapat dikategorikan sebagai penampang terkendali tarik, tekan, atau berada dalam zona transisi. Jika pada SNI 2002, nilai  ditentukan seragam sebesar 0,8, maka pada SNI 2013 nilai  diperbolehkan diambil sebesar 0,90 jika t mencapai 0,005 atau lebih dan direduksi secara linear hingga t mencapai batas minimum yang diizinkan sebesar 0,004. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang ulang tulangan lentur dan tulangan geser pada balok dan kolom gedung Apartemen Malioboro City Yogyakarta dengan mengacu pada SNI 2847:2013 dengan SNI 1726:2012 selanjutnya untuk mengetahui perbandingan hasil perencanaan gedung yang masih menggunakan peraturan lama SNI 03 – 1726 – 2002 dengan peraturan baru SNI 2847:2013 khususnya penulangan struktur portal (balok dan kolom). Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa, hasil perhitungan penulangan lentur balok menggunakan peraturan SNI 2847:2013 diperoleh jumlah tulangan yang lebih banyak dengan selisih 0,176% untuk lentur di tumpuan balok dan 2,493% untuk lentur di lapangan balok. Untuk penulangan geser balok di tumpuan dan lapangan juga mengalami penigkatan dengan selisih sebesar 29,866% dan 6,459%. Dari perencanaan analisis kolom pada penulangan lentur menggunakan peraturan SNI 2847:2013 diperoleh jumlah penulangan lebih banyak dibandingkan dengan perencanaan penulangan dengan peraturan SNI 03 – 2847 – 2002 yaitu dengan selisih 17,803%, sedangkan untuk perencanaan tulangan geser kolom mengalami pengurangan jumlah penulangan pada tumpuan maupun lapangan yaitu dengan selisih 15,515%.en_US
dc.description.abstractStandar perencanaan untuk struktur beton bertulang di Indonesia mengalami pembaharuan dengan dikeluarkannya SNI 2847:2013 “Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung” sebagai pengganti dari SNI 03-2847-2002. Meskipun tidak terdapat perubahan secara signifikan, namun terdapat beberapa pembaharuan konsep yang seharusnya dipahami oleh pelaku teknis di bidang struktur, terutama seorang perencana struktur. Salah satu perubahan yang dilakukan dalam SNI 2847:2013 adalah dalam masalah perencanaan komponen struktur lentur. Konsep baru dalam SNI 2847:2013 adalah dalam hal perencanaan komponen struktur lentur, yang didasarkan pada regangan tarik netto dari tulangan baja tarik terluar, t. Berdasarkan nilai t, maka suatu penampang struktur lentur dapat dikategorikan sebagai penampang terkendali tarik, tekan, atau berada dalam zona transisi. Jika pada SNI 2002, nilai  ditentukan seragam sebesar 0,8, maka pada SNI 2013 nilai  diperbolehkan diambil sebesar 0,90 jika t mencapai 0,005 atau lebih dan direduksi secara linear hingga t mencapai batas minimum yang diizinkan sebesar 0,004. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang ulang tulangan lentur dan tulangan geser pada balok dan kolom gedung Apartemen Malioboro City Yogyakarta dengan mengacu pada SNI 2847:2013 dengan SNI 1726:2012 selanjutnya untuk mengetahui perbandingan hasil perencanaan gedung yang masih menggunakan peraturan lama SNI 03 – 1726 – 2002 dengan peraturan baru SNI 2847:2013 khususnya penulangan struktur portal (balok dan kolom). Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa, hasil perhitungan penulangan lentur balok menggunakan peraturan SNI 2847:2013 diperoleh jumlah tulangan yang lebih banyak dengan selisih 0,176% untuk lentur di tumpuan balok dan 2,493% untuk lentur di lapangan balok. Untuk penulangan geser balok di tumpuan dan lapangan juga mengalami penigkatan dengan selisih sebesar 29,866% dan 6,459%. Dari perencanaan analisis kolom pada penulangan lentur menggunakan peraturan SNI 2847:2013 diperoleh jumlah penulangan lebih banyak dibandingkan dengan perencanaan penulangan dengan peraturan SNI 03 – 2847 – 2002 yaitu dengan selisih 17,803%, sedangkan untuk perencanaan tulangan geser kolom mengalami pengurangan jumlah penulangan pada tumpuan maupun lapangan yaitu dengan selisih 15,515%.en_US
dc.publisherFT UMYen_US
dc.subjectperancangan struktur gedung, SNI 03 – 2847 – 2002, SNI 2847:2013, SNI 1726:2012.en_US
dc.titleSTUDI KOMPARASI PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG BERDASARKAN SNI 03-2847-2002 DAN SNI 2847:2013 MENGGUNAKAN BEBAN GEMPA SNI 1726:2012 (Studi Kasus : Apartemen 11 Lantai Malioboro City Yogyakarta)en_US
dc.typeThesis SKR 318en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record