Show simple item record

dc.contributor.advisorSALEH, FADILLAWATY
dc.contributor.advisorPRAYUDA, HAKAS
dc.contributor.authorSETYAWAN, ENDRA AJI
dc.date.accessioned2016-12-14T07:50:02Z
dc.date.available2016-12-14T07:50:02Z
dc.date.issued2016-08-26
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/7199
dc.descriptionGempa bumi di Indonesia yang terjadi di beberapa daerah terutama di Yogyakarta pada 27 Mei 2006 menyebabkan runtuhnya bangunan-bangunan disekitar pusat gempa. Banyak rumah-rumah yang dibangun tanpa perhitungan struktur yang benar, sehingga ketika terjadi gempa banyak penduduk meninggal dan mengungsi karena rumahnya rusak. Gempa di Yogyakarta ini kerusakan yang sering terjadi di bagian non-struktural yaitu pada dinding rumah, dengan demikian diperlukan penelitian-penelitian yang lebih banyak dan lebih dalam untuk mengetahui karakteristik batu bata lokal ini yang dapat digunakan untuk menjelaskan kejadian kegagalan bangunan yang menggunakan struktur dinding batu bata. (Wisnumurti, 2013). Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui sifat fisik dan mekanis batu bata di Yogyakarta. Penelitian ini mengacu pada SNI 15-2094-2000. Benda uji mengambil 10 tempat penjual/pembuat batu bata yang berada di beberapa kabupaten khususnya wilayah Yogyakarta, masing-masing tempat mengambi 30 sampel batu bata untuk mengetahui perbedaannya. Pemeriksaan awal di lapangan meliputi campuran tanah pada batu bata, lama pengeringan, jenis pembakaran, dan lama pembakaran. Pemeriksaan ke dua dilakukan di lab meliputi pengujian sifat fisik yaitu menganalisa sifat tampak, ukuran, kandungan garam dan Sifat mekanik yaitu pengujian kerapatan semu, penyerapan, berat jenis, kadar air, Initial Rate of Suction (IRS), kuat tekan dan Modulus Elastisitas (ME). Berdasarkan hasil yang telah didapatkan pengujian sifat fisik yang dilakukan terdiri dari pengukuran, warna, dan kandungan garam. Kode sampel I memenuhi seluruh persyaratan sifat fisik dari segi warna dan kandungan garam, sedangkan kode A,B,C,D,E,F,G,H hanya memenuhi persyaratan fisik kandungan garam. Pengujian sifat mekanis yang dilakukan terdiri dari pengujian kerapatan semu, berat jenis, kadar air, penyerapan, IRS, dan kuat tekan. Seluruh kode sampel memenuhi persyaratan kerapatan semu, berat jenis, kadar air, dan IRS, sedangkan penyerapan air hanya kode sampel A,B,C,D,E,H,I,J yang memenuhi persyaratan. Kuat tekan tidak ada sampel yang memenuhi standar yang di syaratkan.en_US
dc.description.abstractGempa bumi di Indonesia yang terjadi di beberapa daerah terutama di Yogyakarta pada 27 Mei 2006 menyebabkan runtuhnya bangunan-bangunan disekitar pusat gempa. Banyak rumah-rumah yang dibangun tanpa perhitungan struktur yang benar, sehingga ketika terjadi gempa banyak penduduk meninggal dan mengungsi karena rumahnya rusak. Gempa di Yogyakarta ini kerusakan yang sering terjadi di bagian non-struktural yaitu pada dinding rumah, dengan demikian diperlukan penelitian-penelitian yang lebih banyak dan lebih dalam untuk mengetahui karakteristik batu bata lokal ini yang dapat digunakan untuk menjelaskan kejadian kegagalan bangunan yang menggunakan struktur dinding batu bata. (Wisnumurti, 2013). Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui sifat fisik dan mekanis batu bata di Yogyakarta. Penelitian ini mengacu pada SNI 15-2094-2000. Benda uji mengambil 10 tempat penjual/pembuat batu bata yang berada di beberapa kabupaten khususnya wilayah Yogyakarta, masing-masing tempat mengambi 30 sampel batu bata untuk mengetahui perbedaannya. Pemeriksaan awal di lapangan meliputi campuran tanah pada batu bata, lama pengeringan, jenis pembakaran, dan lama pembakaran. Pemeriksaan ke dua dilakukan di lab meliputi pengujian sifat fisik yaitu menganalisa sifat tampak, ukuran, kandungan garam dan Sifat mekanik yaitu pengujian kerapatan semu, penyerapan, berat jenis, kadar air, Initial Rate of Suction (IRS), kuat tekan dan Modulus Elastisitas (ME). Berdasarkan hasil yang telah didapatkan pengujian sifat fisik yang dilakukan terdiri dari pengukuran, warna, dan kandungan garam. Kode sampel I memenuhi seluruh persyaratan sifat fisik dari segi warna dan kandungan garam, sedangkan kode A,B,C,D,E,F,G,H hanya memenuhi persyaratan fisik kandungan garam. Pengujian sifat mekanis yang dilakukan terdiri dari pengujian kerapatan semu, berat jenis, kadar air, penyerapan, IRS, dan kuat tekan. Seluruh kode sampel memenuhi persyaratan kerapatan semu, berat jenis, kadar air, dan IRS, sedangkan penyerapan air hanya kode sampel A,B,C,D,E,H,I,J yang memenuhi persyaratan. Kuat tekan tidak ada sampel yang memenuhi standar yang di syaratkan.en_US
dc.publisherFT UMYen_US
dc.subjectBatu Bata, Sifat fisik, Sifat mekanis, Yogyakartaen_US
dc.titleANALISIS SIFAT FISIK DAN MEKANIS BATU BATA DALAM MENINGKATKAN KEKUATAN DINDING DI YOGYAKARTAen_US
dc.typeThesis SKR 243en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record