Show simple item record

dc.contributor.advisorAGUS SETYO MUNTOHAR
dc.contributor.advisorEDI HARTONO
dc.contributor.authorMASPANJI, DEDE AGUNG
dc.date.accessioned2016-12-15T06:56:26Z
dc.date.available2016-12-15T06:56:26Z
dc.date.issued2016-08-29
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/7228
dc.descriptionPermasalahan kondisi tanah dasar dalam pembangunan jalan merupakan probelematika yang kerap terjadi, terlebih pada permukaan tanah lunak (soft Soil). Apabila tidak dilkukan perbaikan tanah terlebih dahulu pada jenis tanah ini, maka jalan yang dibangun akan mengalami penurunan yang relatif besar pada tanah dasar, kondisi penurunan ini berlangsung relatif lama sehingga jalan akan mengalami kerusakan sebelum umur rencana. Hal ini terjadi oleh kondisi tanah dasar yang bersifat kompresabilitas yang tinggi dengan kekuatan geser yang kecil dengan kuat geser kurang dari 25 kpa. Maka dari itu penimbunan yang dilakukan pada tanah lunak akan mengalami penurunan (konsolidasi). Konsolidasi merupakan fenomena dalam mekanika tanah yang sering menimbulkan permasalahan geoteknik yang terjadi pada waktu yang lama. Untuk memprediksi penurunan akhir yang terjadi akibat timbunan maka dilakukan pembebanan sementara (pre-Loading) menggunakan koral, yang diperbaiki dengan pabricated vertical drain (PVD). Dari hasil akhir penurunan tanah lunak yang ditujukan oleh data lapangan hasil pembacaan settlement plate sebesar nilai Sf, dimana Sf = 72,10 x Hf sedangkan hasil akhir penurunan dari estimasi asaoka sebesar f = 91,66 x Hf dimana Hf merupakan tinggi timbunan. Adapun besar perubahan penurunan akhir lapangan terkoreksi sebesar 0,81dari hasil akhir menurut asaoka.en_US
dc.description.abstractPermasalahan kondisi tanah dasar dalam pembangunan jalan merupakan probelematika yang kerap terjadi, terlebih pada permukaan tanah lunak (soft Soil). Apabila tidak dilkukan perbaikan tanah terlebih dahulu pada jenis tanah ini, maka jalan yang dibangun akan mengalami penurunan yang relatif besar pada tanah dasar, kondisi penurunan ini berlangsung relatif lama sehingga jalan akan mengalami kerusakan sebelum umur rencana. Hal ini terjadi oleh kondisi tanah dasar yang bersifat kompresabilitas yang tinggi dengan kekuatan geser yang kecil dengan kuat geser kurang dari 25 kpa. Maka dari itu penimbunan yang dilakukan pada tanah lunak akan mengalami penurunan (konsolidasi). Konsolidasi merupakan fenomena dalam mekanika tanah yang sering menimbulkan permasalahan geoteknik yang terjadi pada waktu yang lama. Untuk memprediksi penurunan akhir yang terjadi akibat timbunan maka dilakukan pembebanan sementara (pre-Loading) menggunakan koral, yang diperbaiki dengan pabricated vertical drain (PVD). Dari hasil akhir penurunan tanah lunak yang ditujukan oleh data lapangan hasil pembacaan settlement plate sebesar nilai Sf, dimana Sf = 72,10 x Hf sedangkan hasil akhir penurunan dari estimasi asaoka sebesar f = 91,66 x Hf dimana Hf merupakan tinggi timbunan. Adapun besar perubahan penurunan akhir lapangan terkoreksi sebesar 0,81dari hasil akhir menurut asaoka.en_US
dc.publisherFT UMYen_US
dc.subjectEstimasi, Konsolidasi, Prediksi, Pabricated vertical drain, Settlement plate.en_US
dc.titlePREDIKSI PENURUNAN METODE ASAOKA PADA TANAH LUNAK YANG DIPERBAIKI DENGAN PREFABRICATED VERTICAL DRAIN Studi Kasus: Timbunan Pada Jalan Tol Pejagan-Pemalang Kabupaten Brebesen_US
dc.typeThesis SKR 245en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record