Show simple item record

dc.contributor.advisorNURCAHYADI, TEDDY
dc.contributor.advisorWAHYUDI
dc.contributor.authorSIDIQ, BURHANNUDIN
dc.date.accessioned2016-12-17T02:52:46Z
dc.date.available2016-12-17T02:52:46Z
dc.date.issued2016-08-22
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/7269
dc.descriptionSeiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi di bidang otomotif dari waktu ke waktu mengalami perkembangan melalui perbaikan kualitas, salah satunya adalah teknologi dalam sistem pengapian. Pada mesin 4 langkah, peran sistem pengapian mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap performa mesin. Fungsi sistem pengapian adalah menyediakan percikan bunga api listrik pada busi untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar mesin pada akhir langkah kompresi sehingga didapatkan hasil daya dan torsi yang lebih baik, Pengguna sepeda motor sering menganti CDI standar dengan CDI racing dan koil standar dengan koil racing untuk alasan CDI standar memiliki limiter, jadi ketika mesin belum maksimal sudah tertahan oleh limit CDI sehingga kerja mesin kurang maksimal dan menggunakan koil racing dapat meningkatkan percikan bunga api yang lebih maksimal. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat dari kinerja yang dihasilkan pengapian racing. Dengan demikian semoga menjadi inspirasi betapa pentingnya pengaruh kinerja Motor dengan cara menggunakan pengapian racing. Penelitian ini dilakukan pada motor 4 langkah 160 cc untuk mengetahui percikan bunga api dengan mengguanakan alat penelitian peraga percikan bunga api, daya, torsi di lakukan dengan pengujian dynamometer dan konsumsi bahan bakar menggunakan metode jalan. Pengujian dynamometer dilakukan pada 4000 – 10000 RPM untuk pengujian daya dan torsi. Sedangkan untuk pengujian konsumsi bahan bakar dilakukan pada kecepatan +/- 60 km/jam dengan takaran bahan bakar 250 ml. Dari hasil penelitian, percikan bunga api terbaik pada variasi CDI BRT dengan Koil KTC karena bunga api konstan dengan suhu sebesar 7000 – 9000 K. Torsi terbesar didapat pada variasi CDI standar dengan Koil standar pada putaran 6294 RPM dengan torsi sebesar 13,28 N.m. Daya tertinggi sebesar 13,3 HP pada putaran 7913 RPM dengan variasi CDI standar dan Koil Standar. Sedangkan untuk konsumsi bahan bakar yang rendah pada variasi CDI Standar dengan Koil Standar sebesar 52,6 km/ liter.en_US
dc.description.abstractSeiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi di bidang otomotif dari waktu ke waktu mengalami perkembangan melalui perbaikan kualitas, salah satunya adalah teknologi dalam sistem pengapian. Pada mesin 4 langkah, peran sistem pengapian mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap performa mesin. Fungsi sistem pengapian adalah menyediakan percikan bunga api listrik pada busi untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar mesin pada akhir langkah kompresi sehingga didapatkan hasil daya dan torsi yang lebih baik, Pengguna sepeda motor sering menganti CDI standar dengan CDI racing dan koil standar dengan koil racing untuk alasan CDI standar memiliki limiter, jadi ketika mesin belum maksimal sudah tertahan oleh limit CDI sehingga kerja mesin kurang maksimal dan menggunakan koil racing dapat meningkatkan percikan bunga api yang lebih maksimal. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat dari kinerja yang dihasilkan pengapian racing. Dengan demikian semoga menjadi inspirasi betapa pentingnya pengaruh kinerja Motor dengan cara menggunakan pengapian racing. Penelitian ini dilakukan pada motor 4 langkah 160 cc untuk mengetahui percikan bunga api dengan mengguanakan alat penelitian peraga percikan bunga api, daya, torsi di lakukan dengan pengujian dynamometer dan konsumsi bahan bakar menggunakan metode jalan. Pengujian dynamometer dilakukan pada 4000 – 10000 RPM untuk pengujian daya dan torsi. Sedangkan untuk pengujian konsumsi bahan bakar dilakukan pada kecepatan +/- 60 km/jam dengan takaran bahan bakar 250 ml. Dari hasil penelitian, percikan bunga api terbaik pada variasi CDI BRT dengan Koil KTC karena bunga api konstan dengan suhu sebesar 7000 – 9000 K. Torsi terbesar didapat pada variasi CDI standar dengan Koil standar pada putaran 6294 RPM dengan torsi sebesar 13,28 N.m. Daya tertinggi sebesar 13,3 HP pada putaran 7913 RPM dengan variasi CDI standar dan Koil Standar. Sedangkan untuk konsumsi bahan bakar yang rendah pada variasi CDI Standar dengan Koil Standar sebesar 52,6 km/ liter.en_US
dc.publisherFT UMYen_US
dc.subjectPertamax, CDI, Koil, Percikan Bunga Api, Busi, Motor 4 langkahen_US
dc.titlePENGARUH PENGGUNAAN CDI BRT DAN KOIL KTC TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH BERBAHAN BAKAR PERTAMAX 92 Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapaien_US
dc.typeThesis SKR 249en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record